Senin 28 Jan 2019 16:48 WIB

TKN Respons Komentar Prabowo Soal Menteri Keuangan

Komentar itu kian menunjukkan karakter politiknya yang agresif dan suka merendahkan.

Sekjen PKB Abdul Kadir Karding.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sekjen PKB Abdul Kadir Karding.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Abdul Kadir Karding merespons ucapan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto soal menteri keuangan adalah menteri pencetak utang. Ia mengatakan komentar itu kian menunjukkan karakter politiknya yang agresif dan suka merendahkan pihak lain. 

"Ucapan Prabowo bukan saja melukai seorang Menteri Keuangan, tapi juga menyakiti puluhan ribu pegawai Kementerian Keuangan dan keluarganya di seluruh Indonesia," kata Karding dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (28/1).

Baca Juga

Karding juga menilai ucapan Prabowo tersebut menuduh pekerjaan yang selama ini dilakukan pegawai Kementerian Keuangan bukannya menyelesaikan masalah negara, tapi justru menambah beban negara. "Ucapan Prabowo bisa dikategorikan sebagai bentuk penghinaan terhadap lembaga negara. Sebab Kementerian Keuangan sebagai institusi pemerintah merupakan nomenklatur yang dilindungi oleh undang-undang," katanya.

Ia menilai, ucapan calon presiden nomor urut 02 ini menunjukkan bahwa Prabowo tidak memahami perkara ekonomi. "Utang dalam sebuah negara merupakan hal yang lazim. Indonesia sudah berutang sejak 1946. Negara mana di dunia yang tidak utang? Yang terpenting bukan soal kita berutang atau tidak, tapi untuk apa kita berutang," katanya.

Menurut dia, utang pemerintah selama ini ditujukan untuk hal-hal yang bersifat produktif, mulai dari belanja pegawai hingga pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. "Infrastruktur ini penting untuk menggerakkan roda ekonomi dari pusat ke daerah dan sebaliknya, sehingga ketimpangan ekonomi bisa diperkecil dan kesejahteraan bisa diratakan," katanya.

Untuk itu, Karding meminta Prabowo sebaiknya berhenti memprovokasi rakyat dengan ucapan-ucapan yang agresif. "Jangan hanya karena ingin merebut kekuasaan rakyat kemudian dicekoki kebencian, sebab yang akan rugi adalah seluruh bangsa ini," katanya. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement