Selasa 29 Jan 2019 10:53 WIB

Tornado Langka Terjang Havana, Tiga Orang Tewas

Tornada mengangkat atap rumah, membuat pohon tumbang dan tiang listrik berjatuhan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Teguh Firmansyah
Badai Tornado (AP/Chris Machis))
Badai Tornado (AP/Chris Machis))

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Sebuah tornado langka menerjang beberapa distrik di timur Havana pada Ahad (27/1) malam. Hantaman itu menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai beberapa lainnya. 

Tornado mengangkat atap, membalikan kendaraan dan menghancurkan beberapa bangunan di jalannya sehingga menjadi puing-puing.

Jose Rubiera, seorang ahli meteorologi di Kuba mengatakan, tornado adalah yang terkuat yang menabrak Havana dalam hampir 80 tahun. Tornado meninggalkan jalanan di lingkungan menjadi lebih buruk. Pecahan kaca dan puing-puing berserakan di mana-mana. Pohon-pohon tumbang dan kabel listrik berjatuhan.

Victoria Infanta Rodriguez, (47 tahun), salah satu penyintas yang sedang mengamati puing-puing rumahnya mengatakan kebisingan membuatnya tampak seperti sebuah pesawat yang sedang menabrak.

"Tapi ketika kamu melihat, itu lebih seperti bola api besar - sesuatu yang merah, merah, merah seolah-olah seluruh negeri terbakar," kata dia berusaha mendeskripsikan.

Infanta Rodriguez mengatakan keluarganya meringkuk di sudut rumah seperti boneka ketika tornado menghisap atap. Dia melindungi putranya yang berusia 12 tahun dan suaminya melindunginya, menerima beban puing-puing terbang yang menggores dan membuat memar punggungnya. "Yang tersisa hanyalah kerangka rumah," katanya.

Baca juga,  22 Orang Tewas Akibat Badai di Filipina.

Seperti banyak tetangganya di wilayah timur ibukota Regla, tornado telah menghancurkan banyak barang dan peralatannya sementara hujan telah merendam sisanya.

Rubiera mengatakan kepada kantor berita milik pemerintah Prensa Latina, kerusakan yang terjadi menunjukkan ini adalah tornado "EF4" pada skala Enhanced Fujita. Tornado masuk kategori paling kuat kedua dengan angin hingga 200 mil per jam (322 kph).

Media yang dikelola pemerintah memperingatkan warga bahwa angin dingin dari utara dan angin dari selatan akan menciptakan angin kencang, badai petir, dan hujan lebat di daerah itu.

Rubiera mengatakan bahwa fenomena seperti itu hampir mustahil untuk diprediksi.

Diaz-Canel mengatakan dewan menteri telah mengadakan pertemuan darurat pada Senin (28/1) untuk menilai kerusakan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mempercepat pemulihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement