REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur negara bagian Amerika Serikat (AS) Kentucky, Andy Beshear, mengumumkan keadaan darurat pada Senin (27/5/2024) pagi. Pengumuman ini dilakukan setelah badai petir yang menimbulkan tornado melanda Southern Plains dan Ozarks dan menewaskan sedikitnya 14 orang serta menghancurkan ratusan bangunan.
Para forecaster juga telah memperingatkan potensi cuaca yang lebih buruk. "Cuaca buruk terus bergerak melalui wilayah persemakmuran dengan berbagai laporan kerusakan akibat angin dan tornado," kata Beshear seperti dilansir Reuters, Senin (27/5/2024).
Setidaknya tujuh orang meninggal dunia dan hampir 100 orang terluka pada Sabtu (25/5/2024) malam, ketika tornado yang dahsyat menghantam komunitas masyarakat di Texas utara dekat perbatasan Oklahoma. Demikian menurut pernyataan Gubernur Greg Abbott pada Ahad.
Pihak kepolisian juga melaporkan kematian seorang penata taman akibat tertimpa pohon yang tumbang oleh angin yang berhembus hingga 80 mil per jam di Louisville, Kentucky. Lembaga Cuaca setempat memperingatkan akan adanya badai tambahan yang bergerak melalui lembah Ohio dan Tennessee, membawa angin yang merusak, hujan es besar dan lebih banyak tornado, serta hujan lebat yang dapat memicu banjir bandang. Cuaca ekstrem terbaru ini terjadi hanya beberapa hari setelah tornado yang kuat menghancurkan sebuah kota di Iowa, menewaskan empat orang, dan angin puting beliung yang lebih besar terjadi di Texas pekan lalu.