REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad membatalkan proyek kereta api senilai 20 miliar dolar AS dengan Cina. Adapun pemerintah Malaysia telah memutuskan untuk membatalkan kontrak dengan China Communications Construction Co Ltd (CCCC) untuk proyek East Coast Rail Link.
"Kami minta pengertian dari pihak-pihak terkait, bukan karena kami ingin membuang kontrak tersebut, tapi kami benar-benar ketat dalam hal keuangan," ujar Mahathir dilansir Reuters, Selasa (29/1).
Mahathir menambahkan, Malaysia telah dibebani dengan utang yang besar dan tidak mampu membayar proyek tersebut. Adapun, proyek ini masuk dalam program Jalur Sutra Baru atau Belt and Road yang diinisiasi oleh Cina.
Kontrak proyek kereta api tersebut menelan biaya lebih dari 100 miliar ringgit atau 24,33 miliar dolar AS. Mahathir mengatakan, Malaysia masih harus membayar biaya pembatalan. Adapun jumlah biaya pembatalan masih dihitung oleh Kementerian Keuangan Malaysia.
"Kompensasinya tidak sebesar jumlah utang yang akan kami bawa untuk 30 tahun ke depan," kata Mahathir.
Mahathir mengatakan, pernyataan resmi terkait pembatalan proyek kereta api tersebut akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan. Nantinya, Kementerian Keuangan akan memberikan penjelasan secara terperinci. Sementara itu pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Geng Shuang mengaku tidak mengetahui pembatalan proyek kereta api tersebut.
Baca: Malaysia Rancang Aturan Baru Berantas Korupsi