Rabu 06 Feb 2019 13:11 WIB

TKN Bidik 18 Persen Pemilih yang Belum Berpihak

TKN akan terus menyajikan fakta dan data untuk menarik pemilih yang belum berpihak.

Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim kampanye nasional pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin, menargetkan menarik suara para pemilih yang belum menentukan pilihannya atau undecided voters. Berdasarkan data Lingkaran Survei Indonesia (LSI), jumlah pemilih yang belum berpihak ini sekitar 18 persen.

"Mengambil data Lingkaran Survei Indonesia, angkanya di 18 persen. Mereka inilah yang dicoba ditarik suaranya," demikian keterangan pers Ketua TKN Erick Tohir di Jakarta, Rabu (6/2).

Baca Juga

Menurut Erick, TKN akan terus menyajikan fakta dan data, baik terkait capres-cawapres 01 maupun capaian pemerintah dalam pembangunan bangsa. Hal itu dilakukan untuk menarik suara masyarakat yang belum menentukan pilihan pada Pemilu 2019.

Menurut data TKN, jumlah pemilih capres-cawapres 01 sejak 4 bulan sebelumnya tidak berubah, yakni pada angka 54 persen. Selain itu, Erick menegaskan ada sejumlah isu yang selama ini kerap diputarbalikkan, yakni fitnah soal keterkaitan Jokowi dengan PKI, Tiongkok dan isu antek asing.

Pemerintah Kabinet Kerja menurut Erick telah melakukan pembangunan yang memberikan efek positif kepada masyarakat. Selama empat tahun pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi, telah dibangun jalan tol sepanjang 782 kilometer.

Sementara itu, total target pembangunan jalan tol hingga akhir 2019 di Indonesia, yakni 1.854 kilometer. Sejumlah dana desa hingga akhir 2018 juga dimanfaatkan untuk membangun 191 ribu kilometer jalan desa, 58 ribu unit irigasi, dan 6.900 pasar-pasar di sejumlah desa.

"Manfaat yang dirasakan, waktu perjalanan lebih efisien, hingga menurunnya harga sembako akibat biaya transportasi menurun," kata Erick menjelaskan manfaat pembangunan secara langsung bagi masyarakat.

Erick menambahkan Jokowi juga menargetkan untuk mengembangkan kualitas SDM bangsa untuk meningkatkan daya saing Indonesia. Sementara itu, dia menilai tim rival politik kerap memberikan janji yang tidak konsisten karena tidak didukung oleh data akurat dan memutarbalikkan fakta.

Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan umum pada April 2019, salah satunya memilih presiden dan wakil presiden.

 

 

    Dua pasangan calon pada Pilpres 2019, yakni capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin serta capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement