Kamis 07 Feb 2019 09:50 WIB

TGB Bicara Soal Hijrah Kebangsaan

Hoaks harus dihentikan agar tidak merusak persaudaraan

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Karta Raharja Ucu
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Mantan gubernur NTB, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi mengatakan, penyebaran berita bohong, fitnah, serta hoaks harus dihentikan. Agar tidak berpotensi merusak persaudaraan dan kebangsaan.

 

"Persaudaraan tersebut tak hanya sesama Muslim, tapi juga dalam konteks bangsa Indonesia," kata TGB dalam acara Rabu Hijrah di The Radiant Center, Jalan H. Abdul Gani, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Rabu (6/2).

Atas dasar itulah, menurut TGB, hijrah kebangsaan perlu didengungkan dan disebarkan ke seluruh masyarakat. "Terutama kaum Muslim, agar aset kami yang tidak terlihat sebagai bangsa. Tetapi persaudaraan dan persatuan yang terus terjaga tanpa mengalami perpecahan," kata dia.

Menurut TGB, saat ini ruang publik dipenuhi berita bohong, fitnah, dan hoaks. Padahal pembangunan Indonesia tengah berada di arah yang benar untuk memberikan kemaslahatan bagi seluruh rakyatnya.

"Karena itu, rasa bersatu dan bersaudara sebagai bangsa lebih kami perlukan untuk sama-sama membangun, ketimbang membaca atau mempercayai berita hoaks, serta mengumbar perselisihan antar umat beragama, terutama dalam Islam. Dalam empat tahun, kami bisa mencapai titik ini karena semua bersatu sebagai bangsa," ujarnya.

Karena itu, demi mewujudkan Indonesia maju, seluruh umat Islam sudah semestinya memberikan dukungan, sebagai bagian dari bangsa, dengan cara berlomba-lomba berbuat kebaikan dan berkomitmen pada kebenaran. "Istilahnya, fastabiqul khairat. Contohnya, menolong sesama, menjadi contoh positif bagi orang lain, bersikap jujur, dan mendukung pemerintah yang jujur, adil, dan bijaksana," ucapnya.

Ia pun menyarankan kepada masyarakat, jika mendengar atau membaca berita hoaks, langkah pertama yang harus dilakukan adalah tidak langsung percaya dan tidak boleh dibiarkan. Masyarakat, kata dia, harus hijrah serta berkomitmen dan mendorong keaktifan pada diri sendiri untuk menolak kebohongan dan berpihak pada kebenaran.

Menurutnya, hijrah kebangsaan berbagai pelosok Nusantara merupakan sebuah ajakan agar dalam membangun dan menyelesaikan masalah Indonesia harus dilakukan bersama-sama. Walaupun terdapat beda gagasan dalam mencari solusi, semangat yang diusung sesama Muslim adalah ta’aruf, saling mengisi dan saling belajar bersama. Dalam pandangan TGB, antara agama dan kebangsaan merupakan kedua hal yang baik sehingga tidak perlu dipertentangkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement