REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan pasokan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) tidak akan kekurangan. JK yang sekaligus Ketum Umum PMI itu menyebut saat ini ketersediaan darah di PMI mencapai 97 persen dari kebutuhan darah.
"Nggak, nggak (kurang), saya kira jauh lebih baik dewasa ini, bahwa kita sudah bisa mencapai 97 persen. Hanya 3 persennya dilakukan sukarela," ujar JK saat hadir dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PMI di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (11/2).
Menurut JK, jumlah tiga persen stok darah yang dikosongkan berasal dari sukarela para keluarga. "Tapi 97 persen itu dapat disupply oleh Palang Merah Indonesia," ujar JK.
Selain itu, JK menyebut PMI juga berupaya memperbaiki sistem penanganan kemanusian dan fasilitas di PMI, termasuk donor darah. Sebab menurut JK, penduduk Indonesia yang makin bertambah, membuat kebutuhan akan donor darah juga semakin bertambah. Sehingga PMI saat ini akan fokus untuk meningkatkan fasilitas unit donor darah
"Kita mempunyai unit mobil donor darah, kurang lebih mobilnya 120 kita akan tingkatkan di masa mendatang," ujar JK.
Mukernas PMI pada 2019 bertema “Kebersamaan dalam Kemanusiaan” yang dihadiri sekitar 155 peserta yang terdiri dari perwakilan setiap PMI di 34 provinsi, delegasi Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), Komite Palang Merah Internasional (ICRC),dan perwakilan dari Palang Merah Negara Sahabat ini membicarakan pencapaian PMI di tahun 2018 serta rencana kerja PMI untuk periode 2019-2024.
Pembahasan pencapaian kerja PMI difokuskan pada pelayanan kemanusiaan dalam tiga bencana besar yang melanda Indonesia jelang akhir tahun 2018, yaitu gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB), gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, dan tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung. Dalam ketiga bencana tersebut, PMI membantu masyarakat terdampak bencana, baik saat masa tanggap darurat maupun dalam masa pemulihan.
“Pelayanan PMI di NTB, Sulawesi Tengah, Banten, dan Lampung hingga saat ini masih terus berjalan dan telah memasuki masa pemulihan. Di masa pemulihan ini, PMI masih memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana, seperti air dan sanitasi, kesehatan, dukungan psikososial, bantuan berbasis tunai, dan mata pencaharian,” kata Ketua Bidang Organisasi PMI, Sasongko Tedjo, yang selaku ketua panitia acara mukernas.