REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) berkomitmen untuk fokus mengembangkan Jabar Selatan. Menurut Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, ada beberapa program yang akan dilakukan untuk mengembangkan Jabar Selatan salah satunya memaksimalkan bandara-bandara yang ada di Jabar Selatan.
"Termasuk Garut Selatan ada potensi bandara. Jadi bandara ada dua, ada tipe A bisa internasional dan tipe B untuk pengembangan pariwisata," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Gedung Sate, Senin (11/2).
Emil mengatakan, selain mengembangkan bandara, akan ada pengembangan jalur kereta api baru. Yakni, dari Pangandaran sampai Banten. "Akan ada penambahan jalur-jalur jalan yang melintasi Jawa Barat tengah ke selatan," katanya.
Sementara menurut Kadisparbud Jabar yang menjabat juga sebagai Plt Dishub Jabar, Dedi Taufik, bandara baru di Jabar Selatan akan dibangun dalam rangka menopang pertumbuhan ekonomi. Salah satu yang akan dikembangkan, adalah bandara di Tasikmalaya yang akan dikembangkan untuk mentriger daerah wisata.
"Kemudian nanti Cikembar juga sama. Jadi berapa persen nanti untuk kedatangan pariwisata," katanya.
Terkait pembangunan Bandara Cikembar, menurut Dedi, sekarang tahapnya sudah mulai untuk pembebasan lahan. Namun, dilakukan setelah revisi RTRW masuk. Pemprov Jabar pun, telah rapat dengan pemerintah pusat terkait Cikembar untuk menetapkan apa yang harus disiapkan 2019.
"Kalau itu nanti penetapan. Hari ini juga rapat tentang bahwa Cikembar masuk dalam rencana induk tatanan kebandar udaraan. Kalau Tasik kan sudah, tinggal nanti pengembangannya saja," ujarnya.
Dedi menjelaskan, untuk Garut masuk dulu ke dalam tata ruang. Sehingga kalau nanti ada rencana pengembangan dan lain sebagainya baru dikembangkan. Saat ditanya tentang anggaran, menurut Dedi, Pemprov Jabar akan mendorong anggaran ke pemerintah pusat karena cukup lumayan mahal.
"Cikembar saja untuk tanah anggarannya kurang lebih Rp 200 miliar kan. Itu belum infrastruktur," katanya.
Sedangkan untuk Tasikmalaya, menurut Dedi, sudah diperpanjang runwaynya jadi 1.800. Anggarannya juga, diberikan oleh pusat. "Ya pembangunan bandara ini diharapkan bisa genjot pariwisata," katanya.
Dedi mengatakan, Pemprov Jabar pun akan mereaktivasi kereta mulai dari Parigi sampai Banten. Saat ini, studi sudah ada dan kini sudah masuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
"Jadi filosofi Pak gubernur kan sekarang kita tidak membuat jalur baru, hanya merekativasi, itu kan peninggalan Belanda. Masa kita nggak bisa membuat untuk itu," katanya.