Selasa 12 Feb 2019 22:00 WIB

Baznas Ajak Warga Cegah DBD

Baznas bersama warga Sawangan di Depok melakukan fogging dan menebar bubuk abate.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Andi Nur Aminah
Fogging (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Fogging (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengajak warga untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit Demam Berdarah (DBD) yang telah mewabah di berbagai daerah. Baznas bersama warga Sawangan di Depok melakukan kegiatan fogging dan menebar bubuk abate pencegah jentik-jentik nyamuk aedes aegypti.

Kepala Program Layanan Aktif Baznas (LAB), Iskandar mengatakan, kegiatan fogging dan menebar bubuk abate untuk mengurangi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Sebab nyamuk tersebut yang menjadi penyebab penyakit DBD.

Baca Juga

"Selain bantuan kuratif, langkah-langkah pencegahan juga patut mendapat perhatian, dengan mengajak peran serta masyarakat, akan mengurangi banyak risiko yang ditimbulkan dari wabah DBD. Mulai dari materi hingga nyawa," kata Iskandar kepada Republika.co.id, Selasa (12/2).

Ia menerangkan, kesehatan menjadi salah satu hal yang penting dalam kesejahteraan masyarakat. Jika masuk rumah sakit dan melakukan perawatan, tentu membutuhkan biaya yang banyak. Sehingga dapat mengurangi harta dan menimbulkan kemiskinan baru.

Oleh sebab itu Baznas dan warga dibantu oleh aparat setempat bahu-membahu melakukan fogging. Dimulai dari selokan hingga setiap sudut permukiman warga Cinangka di Sawangan, Depok.

Ketua RW 03 Kelurahan Cinangka, Munawar mewakili warga mengucapkan terima kasih kepada para muzaki dan Baznas. Berkat zakat yang ditunaikan melalui Baznas, masyarakat Cinangka menjadi terjaga kesehatannya.

Ia menyampaikan, sebanyak 39 jiwa warga di RW 03 terjangkit DBD, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menjadi korban nyamuk aedes aegypti. "Terima kasih Baznas karena telah melakukan fogging di desa kami dan menebar bubuk abate untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk," ujarnya.

Selain melakukan fogging dan penebaran bubuk abate, Tim LAB bersama warga melakukan aksi bersih desa. Sampah yang menumpuk dibersihkan. Di sana Baznas bersama warga bergotongroyong membersihkan desa.

Fuji E Permana

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement