REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan wakilnya Emil Elistianto Dardak secara resmi dilantik pada Rabu (13/2). Juru bicara Khofifah-Emil, Zahrul Azhar Asad, menjelaskan, setidaknya ada tiga program prioritas yang akan dijalankan Khofifah-Emil mengawali 99 hari kerjanya menjadi gubernur dan wakil gubernur Jatim.
Tiga program prioritas yang dimaksud antara lain, One Pesantren One Product (OPOP). Pria yang akrab disapa Gus Hans ini menjelaskan, program dimaksud bertujuan untuk memberdayakan santri-santri di pesantren menjadi enterpreneur, pengusaha, dan menghasilkan sebuah karya untuk pemasukan mereka.
"Mungkin kita 10 Pesantren dulu, dari sekian ribu Pesantren. Untuk 99 hari kerja ini kita optimalkan untuk 10 pilot project dulu," kata Gus Hans dikonfirmasi Rabu (13/2).
Program kedua adalah peningkatan infrastruktur di wilayah Madura. Gus Hans menjelaskan, peningkatan tersebut untuk memberikan pemerataan akses, khususnya bagi masyarakat Madura yang ada di wilayah kepulauan.
"Infrastrukturnya, bisa jalan, bisa juga kapal kapal, untuk membawa misi-misi kesehatan misalnya," ujarnya.
Program selanjutnya, kata Gus Hans, Khofifah-Emil akan melakukan revitalisasi Bakorwil (Badan Koordinator Wilayah). Bakorwil ini nantinya akan dioptimalisasi fungsinya menjadi Millenial Job Center, sebagai subkoridor bisnis.
"Jadi kita akan manfaatkan Bakorwil Bakorwil itu, menjadi sentra sentra pelatihan bisnis dan juga usaha bagi masyarakat masyarakat eks karisidenan. Sehingga, semua tidak terpusat di Surabaya," katanya.
Selama ini, kata Gus Hans, peran Bakorwil berfungsi untuk mengelola urusan-urusan administratif. Pada kepemimpinan Khofifah-Emil, Bakorwil akan difungsikan untuk mendekatkan pemerintah dalam konteks pelayanan publik.
"Terutama kapasitas bagi anak-anak muda agar bisa memiliki kemampuan bisnis yang memiliki akses internasional," katanya.