Kamis 14 Feb 2019 07:23 WIB

Makna Air Mata

terkadang seseorang menitikkan air mata tatkala memperoleh kebahagiaan, maupun sedih

Air mata tobat (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Air mata tobat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muslimin

Dalam mengarungi romantika kehidupan, terkadang seseorang menitikkan air mata tatkala memperoleh kebahagiaan, maupun ketika menghadapi persoalan hidup yang pelik. Tentu, tidak ada salahnya bila seseorang menitikkan air mata terhadap kebahagiaan dan musibah yang menimpanya. Sebab, Nabi Muhammad SAW pun pernah menitikkan air mata ketika melepas kepergian putra tercintanya, Ibrahim, untuk selama-lamanya.

Sebagaimana yang diceritakan Anas, kami bersama-sama dengan Rasulullah datang berkunjung ke kediaman Abu Yusuf al-Qain. Istri Abu Yusuf adalah ibu susuan Ibrahim, putra Rasulullah. Kemudian, Rasulullah menggendong Ibrahim lalu menciumnya. Pada kesempatan yang lain, kami kembali berkunjung ke kediaman Abu Yusuf. Tapi, ketika itu Ibrahim kecil sedang menghadapi sakaratul maut. Air mata Rasulullah menetes dari pelupuk matanya. Menyaksikan peristiwa tersebut, Abdurrahman bin Auf bertanya kepada Nabi, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau menangis?"

Rasulullah menjawab, "Wahai Ibnu Auf, sesungguhnya itu merupakan ungkapan rasa kasih sayang." Kemudian, Rasulullah mengulang kembali perkataannya, "Sesungguhnya mata memang meneteskan air mata dan hati merasa sedih. Namun, kami tidak mengucapkan sesuatu kecuali kalimat yang diridhai oleh Allah SWT. Dan sesungguhnya kami semua merasa sedih untuk berpisah denganmu wahai Ibrahim."

Kisah ini hendak mengingatkan dalam batas yang wajar air mata kesedihan boleh ditumpahkan, tetapi harus diiringi dengan melafazkan kalimat-kalimat yang diridhai Allah. Selain itu, tangisan air mata juga harus diiringi dengan tindakan dan perbuatan yang diridhai Allah SWT.

Ibnu Abbas RA meriwayatkan, "Ada dua mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka. Yaitu mata yang menangis di pertengahan malam karena takut kepada Allah dan mata yang terjaga di jalan Allah." (HR Tirmidzi). Hadis ini menjelaskan bahwa air mata yang mengalir karena takut kepada Allah SWT dan karena berusaha konsisten di jalan Allah termasuk air mata yang tidak tersentuh api neraka.

Selain itu, air mata mengalir juga disebabkan seseorang yang mendengar, membaca, dan mengkaji Alquran. Sebagaimana Allah SWT berfirman, "Dan apabila mereka mendengarkan apa (Alquran) yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri), seraya berkata, "Ya Tuhan, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Alquran dan kenabian Muhammad)." (QS al-Maidah [5] : 83).

Menurut hasil penelitian dan beberapa ilmuwan, air mata yang tertumpah itu mengandung beberapa manfaat, di antaranya; dapat membantu daya penglihatan menjadi lebih baik, meminimalisasi gangguan bakteri dan racun pada tubuh, menjaga kesehatan hidung dalam membantu pernapasan, meningkatkan motivasi hidup (mood) untuk lebih bahagia dan berprestasi, termasuk membantu meredakan gangguan ketegangan, frustasi, putus asa, dan stres.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement