Kamis 14 Feb 2019 16:51 WIB

Kata Lembaga-lembaga Filantropi tentang Perzakatan di Jatim

Zakat solusi pengentasan kemiskinan di daerah-daerah

Rep: Novita Intan/ Red: Hasanul Rizqa
(ilustrasi) logo provinsi jawa timur
Foto: tangkapan layar pemprovjatim.go.id
(ilustrasi) logo provinsi jawa timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan zakat di level daerah diharapkan akan terus meningkat. Hal itu disampaikan Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Arifin Purwakananta.

Dia juga menyoroti Provinsi Jawa Timur (Jatim). Menurut Arifin, daerah yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Dardak itu memiliki potensi yang cukup baik.

“Tentu Baznas akan bekerja sama dengan gubernur baru. Memang, hari ini Jatim dalam pengelola zakat cukup baik di provinsi dan kabupaten/kota. Bahkan, program zakat di Jatim menjadi model di daerah lainnya. (Misalnya) pembuatan bakso di Malang, Batik Tuban, itu produk diangkat ke tingkat nasional oleh mustahik," kata Arifin Purwakananta saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (14/2).

Dia melanjutkan, masyarakat Jawa Timur dapat berdaya terutama secara ekonomi melalui zakat. Untuk itu, pihaknya berkomitmen terus menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar masalah pengentasan kemiskinan dapat diatasi melalui pengelolaan zakat.

“Kita akan menjalin kerja sama, mendorong perzakatan bisa lebih baik lagi, bisa menjadi pengentasan kemiskinan," ujarnya.

Dihubungi terpisah, CEO Rumah Zakat Nur Efendi mengungkapkan, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaganya khususnya di Jawa Timur mengalami pertumbuhan.

“Kita sudah sampaikan kepada gubernur dan wakil gubernur (Jawa Timur) yang baru kuncinya adalah perubahan. Pemerintah Jatim perlu melibatkan banyak pihak, salah satunya lembaga filantropi,” kata Nur Efendi saat dihubungi, Kamis (14/2).

Kemudian, menurut Ketua Yayasan Daarul Quran Nusantara Anwar Sani, Jawa Timur memiliki potensi dalam menumbuhkan gerakan-gerakan filantropi.

“Kebijakan gubernur akan sangat mendukung gerakan ini. Angka di atas perolehan PPPA Cabang di 10 Cabang dan Jatim lumayan bagus perolehannya. Itu pun menurut saya masih sangat bisa dioptimalkan melalui optimalisasi program yang manfaat untuk masyarakat,” kata Anwar Sani saat ditanya pendapatnya tentang potensi perzakatan di Jawa Timur, Kamis (14/2).

Adapun Direktur Komunikasi dan Penggalangan Sumberdaya Dompet Dhuafa, Bambang Suherman saat ditanya mengamini besarnya proyeksi pertumbuhan lembaga-lembaga filantropi di daerah. Dompet Dhuafa sendiri mengalami peningkatan dalam hal itu sekitar 30 persen hingga tahun ini.

Karena itu, Bambang berharap, Jawa Timur juga dapat menjaga tren pertumbuhan itu, sehingga mendorong pemanfaatan zakat untuk membangkitkan ekonomi masyarakat setempat.

“Gubernur baru, orang sangat dekat dengan Dompet Dhuafa. Kami sebagai lembaga siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk memastikan ada intervensi produkti bagi kemiskinan. Kami terbuka dalam hal apapun termasuk dalam bentuk bencana,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement