Ahad 17 Feb 2019 15:37 WIB

Haedar Sampaikan Dua Pesan KH Ahmad Dahlan

Pesan tersebut disampaikannya saat penuutupan Tanwir Muhammadiyah di Bengkulu.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Andi Nur Aminah
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir
Foto: Republika/Ali Yusuf
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Sidang Tanwir Muhammadiyah 2019 resmi ditutup Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kota Bengkulu, Ahad (15/2). Ada sembilan rekomendasi yang diputuskan pada sidang Tanwir yang mengusung tema “Beragama yang Mencerahkan”.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan amanat khusus kepada warga Muhammadiyah terkait sembilan poin pemikiran strategis Muhammadiyah untuk bangsa yang harus sama-sama dipedomani. “Tentu semua berpulang kepada kita Ibda Binafsi,” kata Haedar dalam kata sambutan penutupan sidang Tanwir di Gedung Daerah Balai Semarak, Bengkulu, Jumat (15/2).

Baca Juga

Haedar mengatakan, jika Muhammadiyah ingin memancarkan pencerahan untuk umat dan bangsa dan kemanusiaan yang universal, kuncinya pada diri pribadi masing-masing. Haedar yakin bahwa warga Muhamadiyah akan memedomani sembilan poin hasil sidang Tanwir itu. “Dan kami yakin di poin delapan itulah bahwa segenap anggota pimpinan, kader persyarikatan akan menjadi pelaku-pelaku pencerahan,” katanya.

Di akhir kata sambutannya Haedar menyampaikan dua pesan kepada warga Muhammadiyah seperti apa yang telah pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan pesankan kepada keluarganya di Muhammadiyah di akhir hidupnya.

“Yang pertama, beliau KH Dahlan mengatakan. Hendaknya untuk tidak gampang melibatkan diri dalam perebutan sesuatu sehingga engkau bertengkar dan berselesih. Apalagi bertengkar dan berselisih di muka pengadilan. Jika engkau lakukan maka Allah akan menjauhkan engkau dari memperoleh rezeki dan berkah Allah,” katanya.

"Dan yang kedua pesan beliau, menjaga dan memelihara Muhammadiyah bukanlah suatu perkara yang mudah. Karena itu aku senantiasa berdoa setipa saat. Hingga saat-saat terakhir aku menghadap Ilahi Rabbi, berkat dan keridhaan serta limpahan rahmat dan karunia Ilahi agar Muhammadiyah tetap maju dan bisa memberi manfaat bagi seluruh umat manusia sepanjang sejarah dari jaman ke jaman,” ujar Haedar mengutip KH Ahamad Dahlan.

 

Sebelum menutup dari kata sambutannya, Haedar menyampaikan pantun kepada semua tamu undangan sidang Tanwir. “Bunga Rafles memang merah. Semua ciptaan Allah. Terimakasih tuk tuan rumah Bengkulu dilimpah berkah. Assalamualaikaum warahmatullahiwabarakatuh,” katanya disambut tepuk tangan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement