REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Teror berupa bom palsu, kembali terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap. Sebelumnya, warga sempat dikejutkan adanya barang diduga bom di dekat Mapolres Cilacap. Kali ini, warga kembali dibuat resah dengan temuan barang diduga bom di pasar tradisional Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap.
Temuan barang yang dikhawatirkan bom tersebut, awalnya diketahui oleh para pedagang pasar yang datang pada Selasa (19/2) pagi. Warga merasa takut barang yang terbungkus dalam tas warna pink tersebut sebagai bom. Apalagi bagian luar tas terlihat untaian kabel dan benda serupa timer.
Beberapa pedagang pun langsung melapor pada aparat kepolisian. Tak lama kemudian, petugas kepolisian melakukan lokalisasi dengan mengeluarkan seluruh pedagang dari dalam pasar. Selain itu, personil Gegana dari Brimob Polda Jateng juga datang ke lokasi untuk mengeliminasi kemungkinan jatuhnya korban bila benda tersebut benar-benar bom.
Sekitar pukul 09.00 sempat terdengar ledakan dari lokasi sekitar benda diduga bom tersebut ditemukan. Awalnya, masyarakat sempat mengira memang benar-benar ditemukan bom di lokasi tersebut. Namun belakangan diketahui, bahwa ledakan berasal dari dari tindakan personil Gegana Brimob Polda Jateng menjinakkan barang diduga bom.
Terkait temuan barang diduga bom tersebut, Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto menyebutkan, setelah dilakukan peledakan barang yang diduga bom, diketahui bahwa isi tas warna pink tersebut bukan bom. ''Di dalam tas hanya berisi pasir dan beberapa pakaian bekas. Tidak ada bahan eksplosif di dalam tas,'' jelasnya.
Meski demikian dia menyatakan, pihaknya tetap akan memburu pelaku yang mencoba meneror masyarakat dengan bom palsu. ''Orang yang meletakkan tas itu, memang sengaja hendak menakut-nakuti masyarakat dengan barang mirip bom. Buat apa orang itu meletakkan kabel dan benda serupa timer, kalau tujuannya bukan hendak menakut-nakuti?'' katanya.
Kapolres juga menyebutkan, dari kamera CCTV yang ada di lokasi kejadian, benda itu diletakkan oleh dua orang pengendara motor sekitar pukul 01.00. ''Kita sudah berkoordinasi dengan Polda Jateng untuk menyelidiki kasus ini,'' jelasnya.
Untuk itu, dia meminta masyarakat tidak perlu panik atau khawatir dengan kejadian ini, ''Prinsipnya tidak ada bom. Itu hanya ulang orang yang berusaha menakut-nakuti,'' jelasnya.
Untuk diketahui, teror bom palsu bukan pertama kali terjadi di Cilacap. Pada 1 Januari 2019 silam, juga ditemukan bom palsu di depan pintu depan RSI Fatmawati yang bangunannya bersebelahan dengan Mapolres Cilacap. Saat itu, warga menemukan adanya benda dalam tas plastik warna kuning. Warga khawatir benda tersebut bom, karena dalam tas terlihat adanya kabel dan jam weker.
Terhadap benda tersebut, Tim Gegana Brimob Polda Jateng juga melakukan pemusnahan dengan cara meledakkan. Namun setelah dinilai aman, diketahui bahwa barang yang terdapat dalam tas hanya berupa potongan pipa paralon dengan panjang sekitar 30 cm.