REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Rumah Zakat membantu pengrajin batik di Kediri. Sabtu pagi (16/2), fasilitator Rumah Zakat Desa Berdaya mengunjungi rumah Suparmi yang berada di Desa Berdaya Ngadiluwih, Kediri untuk melakukan kunjungan rutin serta menyaksikan proses produksi batik tulis yang telah lama ditekuninya.
Hari itu menjadi hari yang tidak disangka-sangka bagi Suparmi. Sebab, Fasilitator Desa Berdaya, Ihwan Mujahid selain melakukan kunjungan juga menyerahkan bantuan modal usaha. Tujuannya agar bu suparmi bisa mengembangkan kerajian batik tulisnya.
Ihwan Mujahid juga menyerahkan desain batik sebagai daya tarik dalam memasarkan produk khususnya melalui media maya, baik media sosial maupun market place. Desain-desain yang diserahkan sangat menarik karena mampu menampilkan produk yang elegan sekaligus praktis, dimana sebelumnya hanya dipasarkan secara manual ke pedagang maupun ketika ada pesanan dari seseorang.
Rumah Zakat membantu Suparmi, pengrajin batik di Kediri.
Pemberian modal usaha serta penguatan produk berupa desain batik ini merupakan bagian dari tahapan pendampingan yang dilakukan oleh Rumah Zakat melalui Fasilitator Desa Berdaya.
Suparmi adalah janda sebagai tulang punggung keluarga setelah ditinggal suaminya. Dia mempunyai tanggungan anak dan ibunya yang sudah tua serta sakit-sakitan dan mengalami kesulitan ekonomi karena terlilit utang untuk memenuhi kebutuhan harian.
Alhasil, seringkali modal usaha terpakai untuk biaya konsumtif harian. Suparmi sudah berpuluh tahun menekuni usaha kerajinan batik tulis mewarisi usaha yang sudah dirintis ibunya sejak tahun 80an. Namun karena keterbatasan modal dan pasar untuk marketing, usahanya belum bisa berkembang.
"Terima kasih banyak karena telah banyak dibantu Rumah Zakat, ngrepotke njenengan terus (Merepotkan). Semoga Allah membalas kebaikan bapak dan ibu yang menyumbang dan Rumah Zakat," ujar Suparmi.