REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menilai pembangunan transportasi Masa Rapid Transit (MRT) di Jakarta idealnya dibangun sepanjang 200 kilometer. Menurut JK, MRT Jakarta saat ini yang sudah hampir selesai baru mencakup 16 kilometer dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Lebak Bulus.
Usai pengoperasian Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta pada Maret 2019 ini, JK berharap pembangunan MRT fase lainnya dilanjutkan. "Tapi jangan lupa ini baru 16 kilometer. Kita butuh minimum 200 kilometer, baru semua warga Jakarta dapat terjamin sistem transportasinya," ujar JK usai meninjau dan menjajal MRT Jakarta, Rabu (20/2).
JK menargetkan, pembangunan MRT sepanjang 200 kilometer di Jakarta harus dapat diselesaikan dalam 10 tahun. "Pokoknya 10 tahun minimum 200 kilometer baru Jakarta akan bersaing sebagai kota metropolitan," kata JK.
JK juga menilai pembangunan MRT hanya cocok untuk Jakarta sebagai kota Metropolitan yang berpenduduk 10 juta orang. Sementara untuk kota lainnya, JK menilai MRT belum diperlukan.
"Sistem ini baru cocok kalau kita penduduknya 10 juta. Kalau di kota lain penduduknya hanya sejuta dua juta bisa-bisa kosong-kosong ini. Jadi ini penduduk kan 10 juta maka harus (MRT)," katanya.
Setelah pengoperasian MRT Fase I dari Bundaran HI ke Lebak Bulus pada Maret ini, JK menyebut proses pembangunan MRT Fase II dari Bundaran HI sampai Kota akan dilanjutkan. JK menargetkan pembangunan MRT Jakarta fase dua selesai dalam waktu lima tahun.
"Kita usahakan 2024 selesai. Ini nanti diresmikan, ground breaking perpanjangannya bulan depan. Ada sedikit masalah yang akan diselesaikan oleh gubernur dan menteri. Tapi ini operasional, mulai lagi," ujar JK.
JK meninjau sekaligus menjajal Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Rabu (20/2). JK memulai titik awal peninjauan pukul 10.30 WIB, dimulai dari stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia. JK yang ditemani Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Direktur MRT Jakarta William Syah bandar, menuju stasiun akhir MRT di Lebak Bulus.
Hadir juga Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii beserta jajarannya seperti Minister Bidang Ekonomi, Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia Miyashita, Atase Perhubungan Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia Tomita, dan Kepala Japan International Cooperation Agency (JICA) Jamanaka.
Rombongan menggunakan kereta Ratangga menempuh jalur sepanjang 16 kilometer dan 13 stasiun. Sebanyak 13 stasiun terdiri tujuh stasiun layang atau elevated dan enam stasiun di bawah.
Ratangga berjalan menembus lorong bawah tanah kedalaman 30 meter sepanjang 6 km dengan jarak tempuh sekitar 20 menit hingga 30 menit.