Jumat 22 Feb 2019 19:37 WIB

Belajar Politik dari Kuliner Nusantara

Indonesia bak bakwan yang terdiri dari beragam suku dan agama namun menyatu.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wisata Kuliner kerap menjadi agenda dalam setiap safari kebangsaan yang dilakukan Tim Kampanye Nasional (TKN) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, masyarakat sesungguhnya bisa belajar politik dari kuliner Nusantara.

"Mereka yang bisa memahami kuliner Nusantara tak akan berpikir hoaks dan tak akan berpikir fitnah," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto saat menyinggahi salah satu Restoran di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/2).

Baca Juga

Hasto mengungkapkan, misalnya saja bakwan yang menngandung berbagai macam bahan makanan yang berbeda. Dia mengibaratkan Indonesia seperti bakwan yang terdiri dari banyak suku, agama, dan latar belakang namun bisa menyatu.

"Semuanya bersatu menjadi satu cita rasa dengan varian bumbu-bumbu yang luar biasa," katanya.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin ini juga mengatakan, Indonesia punya keanekaragaman makanan. Atas alasan inilah, maka setiap Safari Kebangsaan rombongan PDI Perjuangan tak pernah melewatkan wisata kuliner.

Dia mengatakan safari politik dilakukan sekaligus untuk membangun kecintaan terhadap kuliner Nusantara. Dia menekankan, Indonesia yang begitu kaya dengan wisata kulinernya adalah bagian dari kepribadian masyarakat sebagai bangsa.

Dalam kesempatan itu, Hasto juga bercerita pada tahun 1964, Bung Karno pernah membuat buku berjudul 'Mustika Rasa' yang berisi resep-resep masakan Nusantara. Tujuannya adalah untuk mengajak mulut dan perut rakyat Indonesia tak terjajah oleh masakan impor.

Selain itu, dia juga mengajak masyarakat Indonesia mengembangkan kuliner Nusantara. Apalagi, gizi dan protein dalam masakan Indonesia sangat lengkap.

"Mari kita kembangkan makanan Indonesia dengan kekayaan gizi proteinnya untuk bersama-sama kita cintai sebagai bagian dari identitas nasional kita," katanya.

Safari Kebangsaan kedelapan dilakukan guna mengonsolidasikan pemenangan Jokowi-Ma'ruf di kota Bandung dan kota Cimahi, Jawa Barat. Hasto mengatakan, Jawa Barat dikenal dengan benih nasional yang kuat. Dia mengatakan, safari politik ini nanti akan berpuncak pada kegiatan para milenial yang punya kepedulian terhadap teknologi IT. "Jadi, semua yang kami datangi nanti adalah pusat kreativitas, inovasi, dan milenial yang salah satu di Indonesia ini ada di Bandung," kata Hasto lagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement