Ahad 24 Feb 2019 17:11 WIB

Menhub Yakin LRT Sepanjang 6 Kilometer Kurangi Kemacetan

LRT rute Kelapa Gading-Velodrome berjarak 5,8 km beroperasi Maret 2019.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) melintas saat uji coba di lintasan koridor Kelapa Gading-Velodrome, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
[Ilustrasi] Kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) melintas saat uji coba di lintasan koridor Kelapa Gading-Velodrome, Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrome berjarak tempuh sekitar 5,8 km direncanakan akan beroperasi akhir Maret 2019. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi optimistis banyak manfaat yang akan diperoleh dengan beroperasinya LRT Jakarta tersebut.

“Ini menjadi solusi mengurangi kemacetan di Jakarta,” kata Budi di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ahad (24/2).

Budi menilai LRT Jakarta dapat menjadi moda pilihan selain kendaraan pribadi. Dengan demikian, menurutnya, penggunaan LRT Jakarta juga dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat serta moda transportasi yang ramah lingkungan.

Terlebih, kata Budi, LRT Jakarta nantinya juga akan terintegrasi dengan moda transportasi Transjakarta. Untuk itu, Budi mengajak masyarakat untuk berubah dari menggunakan angkutan pribadi ke angkutan massal. 

“Masyarakat memang harus diubah pola berkendaraannya dari menggunakan kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum. Ini butuh suatu budaya yang mau berkorban mesti jalan sekian meter, harus dilakukan angkutan massal yang lain itu menjadi konsekuensi,” kata Budi.

Sementara itu, ia mengatakan, tarif LRT Jakarta akan ditentukan oleh Pemprov DKI Jakarta. Hingga saat ini, pembahasan tarif LRT dan moda transportasi lain yang juga segera beroperasi, Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT), belum kunjung rampung.

Ditjen Perkeretaapian Kemenhub telah melakukan pengujian sarana LRT Jakarta terhadap delapan trainset (16 sarana/kereta) yang akan dioperasikan. Dari delapan trainset tersebut, empat trainset telah terbit sertifikat pengujian oleh Ditjen Perkeretaapian dan empat trainset lainnya dalam proses penerbitan.

Ditjen Perkeretaapian Kemenhub akan melakukan safety assesment atau penilaian aspek keselamatan tahap dua LRT Jakarta. Pada 11 Maret 2019, PT Jakarta Propertindo sebagai pelaksana proyek melakukan proses izin usaha, izin operasi, subsidi, penetapan tarif, dan permohonan operasi ke Gubernur DKI Jakarta. Jika proses tersebut berjalan lancar maka LRT sudah bisa dioperasikan secara komersil pada 18 Maret 2019. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement