REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Pelatih tim nasional Indonesia U-22 Indra Sjafri menanggapi santai mengenai berangnya kubu Vietnam atas berbagai keputusan wasit di laga semifinal Piala AFF U-22 yang berakhir dengan kemenangan Indonesia 1-0 di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja, Minggu sore.
"Saya kalau wasit nggak paham, ada komisioner yang menilai dia," kata Indra dalam jumpa pers purnalaga ketika dikonfrontir mengenai pernyataan Pelatih Vietnam U-22 Nguyen Quoc Tuan yang mengkritik keras kepemimpinan wasit di laga tersebut.
Indra meminta semua pihak tidak membesar-besarkan keputusan-keputusan wasit Thant Zin Oo asal Myanmar sepanjang laga tersebut. "Saya pikir dalam pertandingan seketat ini wasit bisa saja membuat kekeliruan. Tapi saya pikir cincai lah," katanya.
Quoc Tuan dalam jumpa pers purnalaga segera mengeluarkan komentar yang menyatakan bahwa wasit tidak melakukan apa-apa dalam beberapa situasi di dalam kotak penalti Indonesia. Bahkan, ketika enam dari delapan kartu kuning yang dikeluarkan wasit ditunjukkan kepada pemain Indonesia, hal itu tidak mengurangi keberangan yang dirasakan Quoc Tuan.
"Indonesia seperti tidak sedang bermain bola, terlalu banyak kontak fisik," kata Quoc Tuan.
Pemain Timnas U-22 Indonesia Muhamad Lutfi Kamal Baharsjah (kedua kanan) berpelukan dengan rekannya Gian Zola (kiri) seteleah memenangkan pertandingan Semi Final Piala AFF U-22 melawan Vietnam di Stadion Nasional Olimpiade Phnom Penh, Kamboja, Ahad (24/2/2019). (ANTARA)
Pertandingan berlangsung keras sejak awal. Bahkan, Marinus Wanewar seolah dijadikan target sasaran provokasi oleh para pemain Vietnam yang sempat berbuah peringatan dari wasit terhadap penyerang Bhayangkara itu di menit-menit awal.
Namun, Marinus perlahan lebih tenang sementara kubu Vietnam tetap berusaha memancing emosinya. Termasuk, ketika Nguyen Van Hanh menjatuhkan Marinus dalam pergerakan tanpa bola di tengah situasi upaya serangan balik Indonesia pada menit ke-31.
Van Hanh merupakan pemain pertama yang mendapatkan kartu kuning di laga tersebut, kendati Indonesia kemudian diganjar enam kartu kuning secara keseluruhan. Tendangan bebas yang dieksekusi Muhammad Luthfi Kamal Baharsyah pada menit ke-70 berbuah menjadi gol semata wayang yang memastikan kemenangan Indonesia atas Vietnam.
Gol itu sekaligus mengantarkan Garuda Muda lolos ke partai final, menanti pemenang semifinal lain antara Kamboja dan Thailand.