Rabu 27 Feb 2019 06:16 WIB

Kemenaker Siap Pasok Data untuk Debat Pilpres

Menurut Hanif, data berkaitan dengan ketenagakerjaan sudah bisa diakses secara umum.

Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri
Foto: Kemnaker
Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemennaker) siap memasok data tentang ketenagakerjaan jika dibutuhkan sebagai bahan untuk debat ketiga capres dan cawapres yang akan digelar 17 Maret 2019. "Kalau diminta yang kami siap memberikan," kata Menteri Ketenegakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri di Semarang, Selasa (26/2).

Menurut dia, data berkaitan dengan ketenagakerjaan sudah bisa diakses secara umum. "Data kan sudah disebar ke masyarakat," katanya. Jika nantinya memang diminta, menurut dia, kementerian tentu akan memberikan.

Debat ketiga Pilpres 2019 akan digelar pada 17 Maret 2019 dengan tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan kebudayaan. Debat ketiga ini nantinya akan diikuti oleh Cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno.

photo
Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro

Dari Jakarta, peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro berharap debat ketiga nanti harus dapat mencerahkan dan menginspirasi. Ia mengkritik ketidaktegasan KPU dalam kontestasi Pemilu 2019. Hal itu terlihat dari beberapa kali serangan pejawat terhadap pribadi Prabowo Subianto dalam debat pilpres.

Padahal, sebagai penyelenggara pemilu KPU diharapkan mampu bersikap objektif dan tidak berpihak terhadap salah satu pihak. "Apalagi yang berkaitan dengan urusan privat. Jangan menggunakan cara-cara mencemooh dan menjatuhkan," tuturnya. 

Selain soal serangan pribadi, Siti Zuhro juga mengkritik kesalahan data yang dilakukan pejawar. Ia menambahkan, seorang pemimpin, negarawan, harus berani menyampaikan permohonan maaf jika paparan data yang disampaikan salah. 

Debat kedua, kata dia, menjadi pelajaran bahwa keliru angka merupakan persoalan yang serius hingga melahirkan polemik yang berkepanjangan. "Pemilu kita harus naik kelas, kita wujudkan dalam sikap politik kita masing-masing. Saya melihat pemilu ini merupakan pemilu paling riweuh karena dua pemilu digabungkan secara serentak," kata Siti. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement