Kamis 28 Feb 2019 16:52 WIB

BNPB: Gempa Biasanya Berulang di Tempat yang Sama

Gempa tidak bisa diperkirakan kapan terjadi.

Red: Nur Aini
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wisnu Widjaja mengatakan gempa biasanya terjadi berulang di tempat yang sama seperti sebuah siklus.

"Gempa tidak bisa diperkirakan kapan akan terjadi, tetapi tempatnya sudah bisa diperkirakan," kata Wisnu dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (28/2).

Baca Juga

Wisnu mengatakan Indonesia memiliki peluang mengalami gempa karena berada di wilayah yang memiliki banyak lempeng tektonik, patahan, atau sesar. Gempa biasanya terjadi di antara dua lempeng.

Menurut Wisnu, para pakar Indonesia sudah memiliki data di mana saja pernah terjadi gempa. Data tersebut digunakan untuk memperkirakan tempat-tempat yang rawan terjadi gempa.

"Peluang terjadi gempa ada, dan masyarakat tinggal di tempat. Tentu ada hambatan sosiologis untuk memindahkan mereka dari tempat-tempat yang rawan gempa," tuturnya.

Catatan dan data tentang kemungkinan bencana, termasuk gempa, tidak boleh diabaikan. Wisnu mengatakan data tersebut harus menjadi dasar untuk merencanakan pembangunan di setiap daerah.

"Gempa adalah proses alam yang tidak bisa dicegah. Karena itu, dalam Rapat Koordinasi Nasional BNPB 2019, salah satu arahan Presiden Joko Widodo adalah perencanaan pembangunan daerah berdasarkan aspek-aspek pengurangan risiko bencana," katanya.

Menurut data Pusat Studi Gempa Nasional, wilayah Indonesia memiliki enam sumber gempa subduksi atau penunjaman dengan 16 segmentasi zona megathrust serta 295 sesar aktif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement