REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Maruf Amin Jawa Barat akan membentuk satuan tugas (satgas) anti hoaks. Menurut Sekretaris TKD Joko Widodo-Maruf Amin Jawa Barat, Abdy Yuhana, pembentukan Satgas anti-hoaks ini dirasa perlu karena semakin gencarnya serangan hoaks dan fitnah yang ditujukan kepada pasangan 01 di provinsi tersebut.
Abdy mengatakan, serangan hoaks terhadap kubunya semakin gencar dilakukan di Jawa Barat. Terbaru, video kampanye hitam di Kabupaten Karawang yang melibatkan tiga kaum ibu. Sebelumnya pun, telah ditemukan hoaks dan fitnah seperti di Sukabumi dan Garut.
"Bahkan di Sukabumi ada perusakan alat peraga," ujar Abdy usai memimpin rapat koordinasi TKD Jawa Barat, di Bandung, Kamis (28/2).
Selain itu, menurut Abdy, penyebaran fitnah terkait PKI pun masih gencar dilakukan untuk menyerang Joko Widodo. Ia memastikan hal ini sangat merugikan pihaknya.
"Ini tidak memiliki aspek edukasi politik. Kampanye itu harusnya visi, misi, dan program," katanya.
Bahkan, kata dia, hal ini bisa menggerus elektabilitas kandidat yang diusungnya. "Elektabilitas pasti ada dampaknya. Masyarakat awam kalau disuguhkan informasi menyesatkan, masyarakat akan terpengaruh," katanya.
Abdy menjelaskan, melalui satgas anti hoaks yang dibentuknya, TKD akan mendeteksi penyebaran fitnah dan hoaks terutama di media sosial. Selain itu, tim yang dibentukanya inipun akan melaporkan setiap temuan menyangkut kabar bohong tersebut.
"Hoaks ini bertentangan dengan hukum, jadi harus diusut hukum," katanya.
Abdy mengatakan, lokasi-lokasi yang rawan penyebaran fitnah dan hoaks, terdapat di beberapa daerah seperti Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Garut, Ciamis, dan Bogor. "Titik rawannya di priangan barat dan priangan timur," katanya.