Sabtu 02 Mar 2019 06:16 WIB

Warga: Lebih Praktis Naik Ojek Daring daripada LRT

Kalau tarif LRT lebih mahal dari ojek daring, warga akan memilih naik ojek daring.

Red: Ratna Puspita
Petugas saat mengoperasikan kereta Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Senin (25/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas saat mengoperasikan kereta Light Rail Transit (LRT) di Jakarta, Senin (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga menyatakan naik ojek daring tetap lebih praktis daripada naik Lintas Rel Terpadu (LRT) rute Velodrome-Kelapa Gading. LRT tersebut akan beroperasi pada bulan ini. 

Warga bernama RA Barnabbas yang berprofesi sebagai pengajar di salah satu perguruan tinggi mengatakan ari segi kepraktisan memang lebih mudah menggunakan ojek daring. Sebab, tangga LRT cukup tinggi.

Baca Juga

Dia berharap LRT dapat melewati  kawasan perumahan sehingga warga yang tinggal di perumahan memiliki akses yang mudah untuk bepergian. "Kalau stasiunnya dekat bakal sering naik, tapi karena jauh bakal jarang dan kalau lebih murah ojek daring, ya pakai ini (ojek daring) saja," ujar Fadil seorang mahasiswa. 

Karena itu, dia keberatan dengan harga tarif LRT yang kurang lebih sama dengan ojek daring. Dia menilai jika LRT ingin menjadi solusi kemacetan tarif harga harus lebih bersahabat sehingga akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. "Idealnya tarif yang terjangkau sekitar Rp 10.000," ujar dia.