Sabtu 02 Mar 2019 16:54 WIB

Kiai Ma'ruf Tangkap Isyarat Positif dari Pidato AHY

Kiai Ma'ruf yakin

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
KH Maruf Amin
Foto: Antara
KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, KH Ma\'ruf Amin menangkap isyarat positif dari pidato politik yang disampaikan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (1/3). Pidato AHY dinilai sebagai bentuk dukungan juga kepada pasangan nomor urut 01, Jokowi-KH. Ma'ruf.

Karena, menurut Kiai Ma\'ruf, dalam pidatonya AHY tidak menyebutkan siapa presiden yang akan melanjutkan kepemimpinan negeri ini. "Ya, positif saja, berarti siapapun yang jadi presiden supaya terus melanjutkan, siapa saja," ujar Kiai Ma'ruf saat ditanya sebelum berangkat ke Karawang dari kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf berharap, pidato yang disampaikan AHY tersebut menunjukkan dukungannya kepada pasangan nomor urut 01. Apalagi, menurut dia, pidato tersebut juga menunjukkan bahwa demokrat dalam pilpres kali ini bermain di tengah.

"Saya kira iya (bermain di tengah). Karena itu kita berterima kasih dia ada di tengah, sehingga orang-orang yang kemudian mendukung kami jadi tidak merasa ada ancaman, jadi mereka aman. Makin banyak orang Demokrat yang ikut ke 01," ucap Kiai Ma'ruf.

Kiai Ma'ruf menjelaskan, partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu secara lembaga memang mengusung pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun, Kiai Ma'ruf mengungkapkan bahwa saat ini telah banyak kader Partai Demokrat yang mendukung Jokowi dan dirinya.

"Memang Demokrat secara kelembagaan mendukung sebelah (Prabowo-Sandi), tapi di daerah seperti gubernur, walikota, bupati, banyak mendukung sini (Jokowi-Ma'ruf). Jadi mungkin AHY itu membuat pernyataan seperti itu supaya semuanya menjadi enak," kata Kiai Ma'ruf.

Dalam pidato politiknya setelah ditunjuk sebagai pemimpin pemenangan Partai Demokrat, tak sekalipun Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut nama Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, apalagi Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Dalam pidato politik yang berdurasi sekitar 30 menit itu, AHY justru hanya memberikan rekomendasi kepada presiden terpilih dalam Pemilu 2019 tanpa menyebut nama capres dan cawapres.

Pidato berjudul Rekomendasi Partai Demokrat untuk Presiden Indonesia mendatang itu dibacakan secara lugas oleh AHY. Tiga hal pokok yang dia sampaikan pada Jumat (1/3) itu di antaranya tantangan Indonesia 2019-2024 dalam perspektif dunia internasional dan nasional, persoalan dan aspirasi rakyat, serta solusi dan kebijakan yang ditawarkan Demokrat, serta ajakan Demokrat menyikapi perkembangan situasi sosial politik dewasa ini.

"Nasib dan masa depan sebuah negara ditentukan oleh bangsa itu sendiri. Makin kokoh persatuan kita, makin cepat kita mencapai kejayaan bangsa," kata dia dalam pidato politiknya di Djakarta Theater, Jumat (1/3).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement