REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK-- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok optimistis dapat mengurangi angka pengangguran. Merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Depok pada 2018 yakni diangka sebesar 6,64 persen atau jauh lebih rendah dari tahun sebelumnya yang berada di angka tujuh persen.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Achmad Kafrawi mengatakan, optimistis itu sebagai suatu yang logis karena TPT Kota Depok pada 2015 masih di kisaran 7,48 persen. "TPT Kota Depok juga lebih rendah dari TPT Provinsi Jawa Barat, yang pada tahun kemarin sebesar 8,17 persen," ujar Kafrawi di Balai Kota Depok, (5/3).
Kafrawi berharap Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok dapat memunculkan strategi dan upaya untuk mengentaskan isu pengangguran. Isu itu juga masuk ke dalam enam isu strategis Pemkot Depok pada 2020.
"Upaya lain dalam menekan angka pengangguran adalah melakukan pelatihan berorientasi siap kerja. Selain itu, mengadakan bursa kerja yang diprioritaskan bagi warga Kota Depok," terangnya.
Kafrawi menambahkan, Disnaker Kota Depok melalui lembaga atau organisasi mitra (ormit) pemerintah juga harus bisa menjalin sinergisitas yang harmonis. "Mudah-mudahan program yang dilaksanakan menjadi lebih tepat sasaran, karena bekerja dengan lembaga yang memiliki konsen yang sama," tandasnya.
Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna menjelaskan, menurut data Disnaker Kota Depok, ada sekitar 2.683 lowongan pekerjaan dari 30 perusahaan nasional maupun perusahaan lokal di Kota Depok membuka kesempatan kerja. "Tentunya diharapkan lowongan tersebut dapat menekan angka pengangguran di Kota Depok," harapnya.