Kamis 07 Mar 2019 23:33 WIB

Kapendam: TNI Diserang dengan Kekuatan tidak Berimbang

Akibat serangan tersebut, tiga prajurit gugur.

[Ilustrasi] Prajurit Satgas Pembangunan Jalan di Papua. (ANTARA)
Foto: Sigid Kurniawan/Antara
[Ilustrasi] Prajurit Satgas Pembangunan Jalan di Papua. (ANTARA)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasukan TNI diserang di Kabupaten Nduga, Papua, oleh pihak kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi Kabupaten Nduga pada Kamis (7/3) pagi sekitar pukul 08.00 WIT. Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi, mengatakan TNI diserang dengan kekuatan tidak berimbang.

"Pasukan TNI yang berjumlah 25 orang tiba-tiba mendapatkan serangan mendadak oleh sekitar 50-70 orang KKB bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak," ungkap kapendam Cenderawasih ketika dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis malam.

Menurut dia, pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) itu sedang melaksanakan pengamanan. Mereka sedang dalam proses pergeseran pasukan TNI yang akan melaksanakan pengamanan dan pembangunan infrastruktur Trans-Papua, seksi Wamena-Mumugu.

Kemudian, kata dia, pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan. Bahkan, ia mengatakan, pasukan berhasil memukul mundur kelompok KKB sampai menghilang kedalam hutan belantara.

Akibat serangan tersebut, kata Aidi, menyebabkan tiga orang prajurit gugur sebagai kusuma Bangsa. Mereka, yakni Serda Mirwariyadin asal NTB, Serda Yusdin asal Palopo, Sulsel dan Serda Siswanto Bayu Aji asal Grobokan, Jateng.

Sementara dari pihak KKB, prajurit TNI berhasil merampas 5 pucuk senjata milik (jenis masih dalam penyelidikan), ditemukan satu orang mayat (identitas dalam penyelidikan), dan diperkirakan setidaknya 7-10 orang anggota KKB juga tewas, namun mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement