REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) telah membuat kebijkan menyoal pemberdayaan perempuan dan anak. Kebijakan itu dibuat sebagai salah satu dari tiga bidang aksi tematis yang menopang kebijakan bantuan internasional negara untuk periode 2017 hingga 2021.
Kebijakan ini merupakan salah satu titik fokus strategi Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional UEA. Dalam pernyataan pemerintah, UEA berkomitmen penuh untuk memberdayakan perempuan dan anak dalam kewirausahaan. Oleh karenanya, UEA menyumbangkan 50 juta dolar Amerika serikat (AS) kepada Prakarsa Pembiayaan Wanita Pengusaha Perempuan Bank Dunia (WeFi).
Inisiatif tersebut akan membantu memobilisasi lebih dari satu miliar dolar AS dalam pendanaan untuk pengusaha wanita. "Dalam hal ini UEA berkomitmen menyediakan perlengkapan yang diperlukan bagi perempuan dan mendukung mereka meraih peluang," tulis pernyataan pemerintah melalui keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Jumat.
Sementara itu, melalui Inisiatif 1000 Pemimpin, UEA akan memberikan pelatihan dan peluang bagi generasi perempuan saat ini dan di masa yang akan datang. Dengan adanya inisiatif tersebut, perempuan setempat dapat mengasah keterampilan dan kemampuan di sektor kegiatan yang dipilihnya.
Pelatihan kejuruan perempuan serta dukungan untuk pengusaha perempuan, juga termasuk proyek bantuan internasional. Di Afghanistan, UAE mendukung industri safron tempat perempuan memegang 80 persen bisnis produksi. Di Sri Lanka, UEA juga memberikan dukungan keuangan kepada sebuah lembaga yang didedikasikan untuk pemberdayaan perempuan.
Konstitusi UEA menjamin hak yang sama bagi perempuan dan laki-laki. Pemerintah UEA mengatakan, perempuan telah menempatkan diri mereka sebagai mitra dengan perbedaan dalam bidang diplomatik, mengembangkan jaringan yang luas untuk hubungan internasional UEA dan meningkatkan kemitraan.
Saat ini ada 175 perempuan Emirat yang bertugas di korps diplomatik dan konsuler di kantor pusat kementerian, selain 42 perempuan di korps diplomatik yang melayani dalam misi UEA di luar negeri.