REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) menjajaki kerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam bidang pendidikan dan pengolahan sampah. Hal tui disampaikan Gubernur NTB Zulkieflimansyah usai menerima Konsul Jenderal di Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Mark McGovern di ruang kerja Gubernur NTB, Senin (11/3).
Zul, sapaan akrab Zulkieflimansyah, mengatakan ada beberapa program NTB yang bisa dikolaborasikan dengan AS, antara lain seperti pengiriman pemuda NTB untuk melanjutkan pendidikan ke AS dan program zero waste atau bebas sampah. Zul mengaku akan menyambut baik apabila AS bisa memfasilitasi dan menyukseskan program tersebut.
"Kami mengirim pemuda NTB itu ke luar negeri agar mereka memiliki pengalaman yang berbeda sehingga rasa keIndonesiaan mereka itu betul-betul terasa," ujar Zul.
Selain itu, Zul menilai NTB sangat berpotensi melakukan kerja sama dengan AS terkait program bebas sampah dengan menghadirkan industri pengolahan sampah di NTB.
"Kami sangat bahagia kalau ada wilayah di AS itu yang sukses mengolah sampah. Kami akan studi banding ke sana," kata Zul.
Konsul Jenderal di Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya, Mark McGovern, menyambut positif dengan sejumlah program yang dijalankan Pemprov NTB saat ini terkait pengiriman mahasiswa NTB keluar negeri. McGovern menilai, mahasiswa yang kuliah di luar negeri bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat NTB yang lainnya.
"Kami di Kedutaan yang di Jakarta juga memiliki banyak program untuk NTB," ucap McGovern.
McGovern mengatakan Pemerintah AS memiliki banyak program yang bisa dimanfaatkan NTB, terutama soal pemberian beasiswa bagi mahasiswa NTB untuk kuliah di AS.
"Dalam waktu dekat kami akan mencoba mendetailkan rencana tersebut dengan menyelaraskan dengan program pendidikan AS untuk NTB," kata McGovern.
Ikuti Whatsapp Channel Republika