Senin 11 Mar 2019 18:06 WIB

Jelang Lawan Persebaya, RD Bicara Persahabatan dengan Djanur

RD dan Djanur berhubungan baik saat sama-sama menjadi pelatih.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
Presiden PS Tira Bimo Wirjasoekarta (kiri) bersama Rahmad Darmawan.
Foto: DOK PS TIRA
Presiden PS Tira Bimo Wirjasoekarta (kiri) bersama Rahmad Darmawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PS Tira Persikabo akan menghadapi Persebaya Surabaya pada laga terakhir Grup A Piala Presiden 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (12/3). Laga ini akan menentukan langkah kedua tim lolos ke babak delapan besar. 

Duel ini menarik karena sosok di belakang layar kedua tim. Rahmad Darmawan (RD) yang merupakan pelatih PS Tira Persikabo bersahabat dengan Djadjang Nurdjaman (Djanur) sebagai arsitek Persebaya. Setelah saling mengenal sebagai sesama pemain, RD dan Djanur berhubungan baik saat sama-sama menjadi pelatih. Djanur sempat menjadi asisten RD di Pelita Jaya pada 2011-2012.

Baca Juga

“Saya dengan kang Djanur sangat dekat," kata RD kepada awak media di Bandung, Ahad (10/3). 

Keduanya sama-sama mengambil kursus lisensi A Pro. Saat berada di Spanyol, kata RD, keduanya menginap dalam satu kamar. Namun saat bertanding nanti, persahabatan itu sejenak dilupakan.

"Saya pikir ya waktu di Piala Presiden ini, kami tahu bagaimana yang harus kami lakukan di lapangan. Kami menjaga profesionalitas, saling respek," kata RD.

Sampai saat ini, RD mengaku masih sering berdiskusi mengenai taktik dan permainan sepak bola. 

"Besok kami akan coba mengimbangi permainan Persebaya dengan coba betul-betul menyiapkan permainan seimbang antara menyerang dan bertahan yang ideal," jelasnya.

Tentang Persebaya yang kehilangan beberapa pemain intinya, RD mengaku tetap waspada. Sebab di timnya juga ada beberapa pilar yang absen.

"Kalau toh mereka (para pemain inti) tidak main, Persebaya ya Persebaya. Dia (Djanur) punya pemain yang sudah disiapkan sedemikan rupa di situ," kata RD.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement