REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- CEO Ethiopian Airlines Tewolde GebreMariam mengatakan, pilot maskapai Ethiopian Airlines ET302 mengalami masalah pada kontrol penerbangan sebelum terjatuh. Hal ini terdengar dari rekaman percakapan antara pilot dengan kontrol lalu lintas udara.
"Dia mengalami kesulitan dengan kontrol penerbangan dari pesawat tersebut, sehinga dia meminta untuk kembali ke bandara," ujar GebreMariam dilansir CNN, Rabu (13/3).
GebreMariam mengatakan, Pilot Ethiopian Airlines ET302 Kapten Yared Getachew diberikan izin untuk kembali ke bandara. Namun, seketika itu juga pesawat hilang dari radar dan menewaskan 157 penumpang beserta awak.
Boeing 737 Max-8 yang diterbangkan oleh Getachew mengalami insiden serupa dengan maskapai Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Karawang, Indonesia pada Oktober 2018 lalu.
GebreMariam mengatakan, pilot Ethiopian Airlines telah menerima pelatihan mengenai prosedur penerbangan yang melibatkan Boeing 737 Max-8 setelah insiden jatuhnya Lion Air JT610. Menurutnya, kedua insiden tersebut melibatkan dua pesawat baru dengan pola yang sama. Namun dia enggan berspekulasi.
"Kami percaya kesamaan itu substansial. Kami belum tahu penyebab pasti kecelakaan tersebut, dan spekulasi tidak akan membantu," kata GebreMariam.
Ethiopian Airlines Jatuh. Puing-puing yang diduga berasal dari pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh ditemukan di Hejere, 50 km dari Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia (10/3).
Kotak hitam dari Ethiopian Airlines ET302 telah ditemukan. GebreMariam mengatakan, Kementerian Transportasi Ethiopia akan bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) untuk memeriksa data yang ada dalam kotak hitam tersebut.
Ethiopia tidak memiliki peralatan yang diperlukan untuk membuka data dalam kotak hitam tersebut. GebreMariam mengatakan, kotak hitam itu rencananya akan dibawa ke sebuah negara di Eropa untuk dianalisis lebih lanjut.
"Bisa saja dikirim ke negara yang lebih dekat di Eropa untuk kepentingan kecepatan penyelidikan," kata GebreMariam.