Sabtu 16 Mar 2019 11:00 WIB

Demi Pulang Kampung, Mereka Rela Mengantre Berjam-Jam

Warga mengeluhkan sistem pendaftaran yang tidak efektif.

Pendaftaran motor mudik gratis lebaran 2019 yang berlokasi di samping Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (15/3).
Foto: Republika/Agata Eta Andayani
Pendaftaran motor mudik gratis lebaran 2019 yang berlokasi di samping Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (15/3).

REPUBLIKA.CO.ID, "Nomor 93!Dahlia! Dahlia!," seruan petugas pendaftaran itu disambut oleh seorang ibu-ibu berjilbab. Ibu itu kemudian menempatkan diri di kursi, berhadapan dengan petugas administrasi angkutan motor gratis mudik Lebaran 2019 yang berlokasi di samping Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (15/3).

Lokasi itu sebenarnya adalah tanah lapang yang digunakan untuk tempat mangkal taksi. Tanah lapang itu berbatasan langsung dengan rel kereta api di kawasan Stasiun Jatinegara dan hanya dibatasi tembok. Sehingga tak heran apabila getar roda kereta amat terasa.

Cuaca siang yang panas tidak menyurutkan niat pengunjung untuk mengantri demi mendapatkan kuota motor gratis. Fasilitas angkutan motor gratis untuk mudik Lebaran menggunakan moda transportasi kereta api ini disediakan Kementerian Perhubungan.

Pendaftaran sendiri sudah dibuka sejak Selasa (12/3) lalu. Nampak tujuh orang petugas administrasi dan dua orang petugas tiket sibuk melayani pengunjung yang seolah tak ada habisnya.

Menjelang siang, pendaftar terus berdatangan. Sudah ada puluhan orang yang menunggu untuk melakukan pendaftaran angkutan mudik motor gratis. Salah satu di antaranya adalah Taufik, pria berbaju batik itu mengaku sudah datang ke Stasiun Jatinegara sejak hari pertama pembukaan pendaftaran.

"Saya datang sejak ini tenda belum didirikan. Tendanya saja baru didirikan jam 1 (pukul 13.00 WIB)," kata Taufik. Tenda yang dimaksud adalah tenda berwarna biru jingga yang sengaja didirikan untuk kepentingan pendaftaran mudik motor gratis.

Meskipun sudah menunggu sejak pagi, Taufik tetap tidak mendapat kuota pada hari Selasa kemarin. Hari itu ia mendapat nomor  antrian 83 padahal kuota pendaftaran dalam sehari dibatasi sampai 70 nomor. Taufik pun akhirnya  memilih pulang.

Ia mengaku sudah mendaftar secara daring namun tetap harus datang secara langsung ke Stasiun Jatinegara untuk verifikasi data. "Saya sudah daftar online harusnya sih tinggal verifikasi tapi kok belum dapat kuota juga," keluhnya.

Taufik berencana mendaftar untuk keberangkatan pada H-3 tepatnya pada tanggal 1 Juni. Ia hendak mengirimkan motornya menuju kampungnya di Kebumen, Jawa Tengah. Ia bersikeras mengirim motornya ke Kebumen dikarenakan jarak kampungnya dengan stasiun yang jauh.

"Kemarin saya coba daftar di Stasiun Kemayoran tapi sudah penuh juga," ujar Taufik.

Taufik kemudian bercerita bahwa ia sudah sering  memanfaatkan angkutan motor gratis dari Kemenhub untuk Lebaran. "Tahun ini udah tiga kali saya ikutan ngirim motor gratis," kata Taufik yang berprofesi sebagai pegawai tata usaha di sekolah dasar.

Menurutnya, tahun-tahun sebelumnya pendaftar angkutan mudik motor gratis tidak sebanyak tahun ini. "Enggak tahu ya, mungkin tahun ini sudah banyak yang tahu info angkut motor gratis," ujar Taufik.

Taufik mengeluhkan sistem pendaftaran yang tidak efektif. Menurutnya pendaftar yang sudah registrasi via daring harus diberikan jaminan kuota, dan tidak harus menunggu dari awal untuk mendapatkan kuota.

"Kalau begini kan ngantre lagi. Padahal kan kita kerja juga, kalau buka Sabtu atau Minggu mah dari subuh juga saya jabanin," kata Taufik yang tinggal di Pulo Mas, Jakarta Timur.

Keluhan serupa juga terdengar dari calon pendaftar lainnya. Sebagian dari mereka terpaksa duduk berjongkok di bawah pohon karena kursi yang disediakan jumlahnya tidak memadai. Wajah letih karena kepanasan bercampur dengan ekspresi kesal dan khawatir terlihat dari para penumpang.

"Satu orang saja lama banget ya daftarnya," keluh seorang ibu-ibu yang duduk di barisan depan.

Sementara pendaftar lain, Muhammad mengaku pasrah apabila tidak kebagian kuota. Ia berencana mengirimkan motornya ke Purworejo, Jawa Tengah. Muhammad lebih mengkhawatirkan apabila tidak mendapat kuota untuk arus balik.

Hal ini karena pekerjaannya sebagai driver ojek online di Ibu Kota sehingga motornya dapat dikatakan sebagai sumber pencaharian di Ibu Kota. "Kalau saya sih mudik paling ikut mudik gratis," katanya sambil menyebut salah satu BUMN yang biasa ia ikuti program mudik gratisnya.

Pendaftaran angkutan  motor gratis untuk mudik Lebaran sendiri akan dibuka hingga tanggal 25 Mei. Kementerian Perhubungan menyediakan kuota sebanyak 18.096 unit. Untuk mengikuti program tersebut, warga bisa mendaftar dengan mengisi form melalui situs mudikgratis.dephub.go.id.

Warga juga bisa mendaftar secara langsung dengan membawa persyaratan berupa SIM yang masih berlaku, KTP, kartu keluarga dan pajak aktif. Persyaratan itu kemudian dibawa untuk keperluan pendaftaran di stasiun.

Warga bisa mendaftar di Stasiun Jatinegara, Stasiun Kebayoran, Stasiun Bekasi, Stasiun Jakarta Gudang, Stasiun Cikarang dan Stasiun Kiara Condong. Warga diharapkan datang awal agar tidak kehabisan kuota. Pasalnya, dalam sehari kuota dibatasi hingga 100 unit saja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement