REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA— Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan operasional penerbangan di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali, beroperasi dengan normal pascaerupsi Gunung Agung. Pengoperasian kembali bandara tersebut dimulai pada Ahad (17/13) pukul 08:03 WITA.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti meminta agar seluruh stakeholder penerbangan lebih berhati-hati, waspada, dan selalu siap memberikan informasi terkait erupsi Gunung Agung. Tujuannya agar pelayanan jasa penerbangan dapat berjalan dengan baik. “Kami mendapatkan laporan bahwa Gunung Agung mengalami erupsi kembali. Untuk itu saya menginstruksikan agar seluruh pihak terkait agar tetap waspada dan berhati hati. Semua stakeholder penerbangan harus saling bersinergi dan berkoordinasi untuk dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat," ujar Polana dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Ahad (17/3).
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali, Elfi Amir, membenarkan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali berjalan normal. “Bandara masih beroperasi secara normal dan tidak terdampak pascaerupsi Gunung Agung, kami akan selalu dan segera melaporkan informasi terkini kepada Dirjen Perhubungan Udara," ucapnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, abu Gunung Agung berada di ± 500 meter di atas puncak (± 3.642 m di atas permukaan laut). Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 5 mm dan durasi ± 39 detik. Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga).
AirNav Indonesia pun telah mengeluarkan ASTHAM terkait erupsi Gunung Agung dengan Nomor : VAWR 6946. Status gunung dengan kode warna orange atau letusan gunung berapi sedang berlangsung namun abu/awan tidak mencapai FL 250.
ASHTAM memberikan informasi mengenai status aktivitas gunung berapi ketika terjadi perubahan dalam aktivitasnya atau diharapkan akan terjadi perubahan yang sangat signifikan pada level perubahan aktivitas dimaksud diidentifikasi dengan kode warna. “Bandara akan dinyatakan closed untuk penerbangan jika memang terdampak dan kami selalu berkoordinasi dengan semua pihak untuk memberikan informasi terkini," ucap Polana.