REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Gempa yang melanda Lombok pada Ahad (17/3) mengakibatkan sejumlah rumah warga di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami kerusakan. Pesanggrahan menjadi wilayah dengan dampak terparah akibat gempa kemarin. Hari ini (18/3) ketika sedang beraktivitas, warga kembali dikejutkan guncangan gempa sekitar pukul 08.30 WITA.
"Awas, awas gempa lagi," kata seorang warga Pesanggrahan, Masnun, setengah berteriak memperingatkan warga yang lain. Sontak warga yang berada di luar rumah bergegas menuju tempat yang lebih terbuka. Mereka menjauhi rumah-rumah yang tampak mengalami kerusakan untuk menghindari jatuhnya material bangunan.
Kepanikan sempat melanda masyarakat yang masih trauma dengan kejadian gempa kemarin. Meski begitu, kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Aktivitas masyarakat kembali normal tak lama setelah guncangan gempa berhenti.
Pantauan Republika di Desa Pesanggrahan pada Senin (18/3) pagi, sejumlah warga sedang membersihkan puing-puing bangunan rumah. Untuk sementara warga juga tinggal di tenda-tenda yang didirikan tak jauh dari rumahnya yang sudah roboh maupun mengalami rusak berat. Sejumlah orang tua tampak sedang memberikan sarapan kepada anak-anaknya.
Berdasarkan data BMKG, gempa terjadi pada pukul 08.30 WITA ini bermagnitudo 3,9. Episenter gempa berada pada 15 km barat laut Lombok Timur dengan kedalaman 10 km.
Sebelumnya, warga di Pesanggrahan dikejutkan dengan gempa sebanyak dua kali dengan kekuatan magnitudo 5,4 dan 5,1 yang membuat belasan rumah roboh. Tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka akibat gempa tersebut di wilayah Pesanggrahan.