REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengakui Partai Perindo punya keunggulan di udara. Keunggulan udara dimaksud yakni menguasai bidang penyiaran.
"Dari sisi udaranya, siapa yang mau mengalahkan Perindo. Saya pernah ditunjukkan markasnya Pak Hary Tanoe, semuanya punya, semuanya ada. Sisi udaranya semuanya ada," kata Presiden, di Jakarta, Selasa (19/3).
Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Partai Perindo di Ji-Expo Convention Center, Kemayoran, Jakarta yang juga dihadiri oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan pejabat terkait lain serta anggota Perindo.
"Semakin saya kenal Pak Hary Tanoe, semakin saya kenal dengan Perindo," kata Jokowi menambahkan.
Jokowi melihat Partai Perindo kalau dilihat dari sisi manajemen adalah partai yang direncanakan dengan sangat matang. Perindo juga punya jaringan di berbagai daerah di Indonesia.
"Apa yang bisa saya lihat, tadi disampaikan dilayar, sudah memiliki infrastruktur di provinsi, jelas semuanya sudah. Di 514 kabupaten kota semuanya sudah, di 7 ribu lebih kecamatan ada semuanya, di hampir 80 ribu kelurahan dan desa ada semuanya. Ini yang saya sampaikan sangat terencana dan sangat terorganisir," ujar Jokowi.
Namun, meski unggul di sisi penyiaran yang didukung dengan setidaknya empat stasiun televisi yang dimiliki oleh Hary Tanoe dalam naungan MNC, Jokowi meminta agar infrastruktur Perindo di darat juga bekerja. Ia meminta agar Perindo tak lengah dan terus gencar berkampanye.
"Tadi pagi, saya ini setiap pagi dapat laporan mengenai angka-angka survei, tapi jangan bangga dulu Perindo. Kalau orang sudah bangga, lengah, bangga menjadi tidak waspada. Saya lihat yang lain-lain pertumbuhan kenaikannya itu, saya lihat Perindo gini," ujar Presiden sambil menggerakkan tangannya ke atas.
Survei tersebut menurut Presiden bahwa Perindo mendapatkan 4,7 persen dalam pemilu 2019.