Kamis 21 Mar 2019 21:35 WIB

Jalan Tol Sumatra Berfungsi Jalinsum Lampung Lengang

Kendaraan lebih memilih masuk jalan tol dibanding lewat Jalinsum karena masih gratis.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Jalan Lintas Sumatera/Jalinsum (ilustrasi).
Foto: Republika/Maspril Aries
Jalan Lintas Sumatera/Jalinsum (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejak beroperasinya Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) pada Jumat (8/3), arus kendaraan yang melintas di Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) ruas Bakauheni – Lampung Tengah sepanjang 143 kilometer lengang. Kendaraan truk, bus, dan mobil pribadi lebih memilih masuk JTTS dibanding lewat Jalinsum lantaran masih gratis selama sebulan.

 

Baca Juga

Pemantauan Republika.co.id di ruas Panjang (Bandar Lampung) hingga Gunungsugih (Lampung Tengah), Kamis (21/3), arus lalu lintas terutama untuk kendaraan truk barang, bus penumpang, dan mobil pribadi dan dinas tampak lengang di ruas jalinsum. Meski masih terlihat adanya beberapa truk dan kendaraan pribadi, hanya angkutan lokal atau jarak pendek. Pengendara truk barang, mobil ekspedisi, bus penumpang, dan kendaraan pribadi rata-rata masuk jalan tol.

 

Kendaraan dari berbagai kota di Sumatra dan Jawa lebih memilih masuk jalan tol untuk mempercepat waktu dan jarak tempuh. Kendaraan yang turun dari lambung kapal di Pelabuhan Bakauheni langsung masuk pintu gerbang tol Bakauheni untuk menuju ke Bandar Lampung atau kota-kota lainnya di Sumatra. Begitu halnya juga kendaraan dari Sumatra masuk pintu tol menuju Pelabuhan Bakauheni.

 

“Lumayan lewat jalan tol selain gratis, juga waktu tempuh sangat singkat. Sampai Pelabuhan Bakauheni selisihnya bisa dua jam,” kata Halim (48 tahun), warga Palembang yang membawa truk barang tujuan Jakarta.

 

Menurut dia, selama ini lewat Jalinsum selain banyak macet, juga banyak pungli di jalanan. Melintas di Jalinsum lebih boros dibandingkan dengan lewat tol, karena makan setelah tiba di pelabuhan atau keluar pintu tol. “Kalau sekarang masih gratis jalan tolnya, enggak tahu nanti kalau sudah bayar apa mahal atau tidak,” ujar bapak tiga anak tersebut.

 

Sepinya Jalinsum juga karena banyak mobil-mobil pribadi dan dinas (kantor) yang berada di daerah atau kabupaten. Biasanya, kepadatan arus kendaraan di Jalinsum, selain banyaknya kendaraan umum lintas Sumatra, juga karena banyaknya kendaraan mobil dan motor pegawai di daerah yang hilir mudik setiap harinya.

 

“Yang jelas, baru ini jalan lintas sepi. Biasanya padat dan macet kalau sudah ada truk fuso barang dan bus penumpang,” kata Ali, warga Kota Bandar Lampung yang bersafar ke Kota Metro.

 

Menurut dia, melintas dari Kota Bandar Lampung ke Kota Metro saat ini sudah lancar dan dapat ditempuh dengan waktu sekitar satu jam. Biasanya, ujar dia, waktu tempuhnya bisa paling cpat satu setengah jam lebih, karena banyak macet atau laju kendaraan melambat.

 

Ruas Jalinsum juga tampak lengang terlihat dari Pelabuhan Bakauheni hingga Pelabuhan Panjang. Kendaraan-kendaraan truk barang dan bus penumpang sudah sepi di ruas jalan lintas tersebut. “Kalau sekarang memang sepi dari truk dan bus, jadi aman kalau mau lewat jalan lintas, sepi banget,” kata Anang, warga Panjang yang sehari-hari pergi pulang ke Kalianda, Lampung Selatan.

 

Ia berharap Jalinsum tetap lengang dari arus kendaraan antar kota dan antar provinsi. Pasalnya, kendaraan lokal dapat melintas dengan aman dan nyaman di jalan lintas tersebut, dan terhindar dari kemacetan dan kecelakaan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement