REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Jakarta Islamic Centre bekerja sama dengan Ma`had Aly Zawiyah Jakarta menyelenggarakan kegiatan Stadium General Ekspose Hasil Riset Majelis Taklim Kitab Kuning Online di DKI Jakarta Tahun 2018. Kegiatan tersebut diadakan di Ruang Audio Visual 2 PPPIJ/JIC, Jakarta, belum lama ini.
Stadium generale ini dilaksanakan mulai pukul 10.00 WIB- 14.00 WIB yang dihadiri 43 peserta. Narasumber adalah Ustaz Rakh mad Zailani Kiki (kepala divisi Peng kajian dan Pendidikan PPPIJ/ JIC); Habib Ali Yahya (penulis khazanah ulama dan habaib Betawi), dan Ustazah Badrah Uyuni (pimpinan Ma`had Aly Zawiyah Jakarta) dengan moderator Achmad Syalabi (wartawan Republika).
Acara ini diselenggarakan sebagai wahana sosialisasi hasil riset PPPIJ/JIC pada 2018 tentang keberadaan majelis taklim kitab kuning online yang sedang menjadi tren, khususnya di DKI Jakarta. "Dari hasil riset tersebut, diketahui bahwa media yang digunakan penyelenggara majelis taklim kitab kuning online cukup beragam, yaitu menggunakan website, blog dan media sosial, sepeti Youtube, Instagram, dan Facebook," kata Ustaz Rakhmad Zailani Kiki yang menjadi penyampai hasil riset.
Ia menambahkan, peminat terhadap majelis taklim kitab kuning online ini cukup banyak dan terus bertambah. "Hal itu karena dia me miliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan majelis taklim konvensional, yaitu waktu belajar yang bisa disesuaikan oleh peserta didik; materi pembelajaran sama dengan majelis taklim kitab konvensional, tapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik; peserta didik tidak perlu menghabiskan waktu, biaya, dan tenaga untuk hadir di tempat majelis taklim kitab secara fisik; dan pembelajaran bisa diikuti oleh ribuan, bahkan jutaan peserta didik di manapun berada dalam satu waktu," papar tokoh yang akrab dipanggil Kiki.
Tren pengajian kitab kuning online ini tidak dapat dicegah. Tapi, menurut narasumber kedua, Habib Ali Yahya, para peserta didik yang belajar mengaji melalui majelis taklim kitab kuning online, ketika mengaji melalui gadgetnya, haruslah menjaga adab seperti layaknya mengaji di majelis taklim konvensional.
Juga dia mengimbau agar penyelenggara majelis taklim kitab kuning online tetap mengadakan kegiatan tatap muka langsung (off line). "Hal itu bisa dilakukan di awal atau di akhir pengajian. Alasannya, terkait dengan masalah adab atau pemberian ijazah sanad keilmuan yang sepatutnya tetap diberikan dengan tatap muka secara langsung," ujarnya.
Pada penyampaian hasil riset tersebut diumumkan majelismajelis taklim kitab kuning online terbaik di DKI Jakarta tahun 2018 di medianya masing-masing, baik individu maupun lembaga, yaitu:
1. Youtube: Majelis taklim kitab kuning online dengan pengajar Dr KH Ahmad Lutfi Fathullah; 164 channel yang diselengga ra kan oleh LTN PB NU; dan Ru mah Fiqih di bawah Pimpinan Us taz Ahmad Sarwat, Lc.
2. Website: salingsapa.com/saling sapa.tv dan tv.nu.or.id yang di kelola oleh LTN PB NU.
3. Blog: https:yayasanalmua fah. word press.com.
4. Facebook: Majelis Dzikir Samsi Syumus Indonesia dan Majlis Al- Muwasholah.
5. Instagram: Zawiyah.Arraudhah (Pondok Pesantren Tahfizh Qur'an Ar-Raudhah wa zawiyah ar-raudhah ihsan foundation) Pimpinan Ustaz Muhammad Da nial Nafies dan Ma'had Aly Za wiyah yang dipelopori oleh Al marhum Abuya KH Saifuddin Amsir.
"Pada acara stadium generale ini juga diperkenalkan majelis tak lim kitab kuning online media web site dengan alamat: www.zawiyahjakarta.or.id yang baru memulai pengajiannya pada Rabu (20/3) dengan kurikulum ma`had aly setara S-1 (program akidah dan ilmu hadis serta program ilmu fikih) dan S-2 (program tafsir hadis), dan masih menerima pendaftaran untuk ang katan kedua," papar Rakhmad Zailani Kiki.