Rabu 05 Mar 2025 16:14 WIB

Kemenag Buka Program Kitab Kuning untuk Warga, Pegawai Hingga Mahasiswa

Kelas kitab kuning menggunakan metode Amtsilati.

Sejumlah warga dan santri mengikuti ngaji kitab kuning Shahih Bukhari di Masjid Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Senin (3/3/2025). Kegiatan ngaji kitab kuning yang diikuti santri pondok pesantren dan masyarakat umum setiap hari itu merupakan kegiatan rutin di Pesantren Tebuireng selama bulan suci Ramadhan untuk memperdalam ilmu agama.
Foto: ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Sejumlah warga dan santri mengikuti ngaji kitab kuning Shahih Bukhari di Masjid Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Senin (3/3/2025). Kegiatan ngaji kitab kuning yang diikuti santri pondok pesantren dan masyarakat umum setiap hari itu merupakan kegiatan rutin di Pesantren Tebuireng selama bulan suci Ramadhan untuk memperdalam ilmu agama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Agama membuka Program Intensif Ramadhan bertajuk Generasi Melek Kitab Kuning (Gen-MKing), dengan tujuan meningkatkan kemampuan peserta dalam memahami kitab kuning secara sistematis dan aplikatif.

Kelas intensif itu telah berlangsung sejak Senin (3/3) dan akan berlangsung hingga 20 Maret 2025 nanti. Program ini berlangsung di Masjid Al Ikhlas, Kemenag, Jalan MH. Thamrin, Jakarta.

Baca Juga

"Ada 50 peserta yang hadir, terdiri atas pegawai Kemenag, mahasiswa, pelajar, Penyuluh Agama Islam, serta masyarakat umum," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa (4/3/2025).

Abu Rokhmad menjelaskan kegiatan ini bertujuan mengasah pengetahuan peserta dalam membaca dan memahami kitab kuning. Berbagai metode digunakan dalam pembelajaran ini, salah satunya adalah Metode Amtsilati, yang dirancang untuk membantu peserta memahami kitab kuning dengan lebih cepat dan efektif.

"Kehadiran metode ini memberi kita pemahaman bahwa pengetahuan tidak datang secara instan. Ada proses dan cara yang harus dilalui," ujar Abu.

photo
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, melaporkan, hingga 2024, Kemenag telah menyalurkan Bantuan Kinerja dan Bantuan Afirmasi (BKBA) Madrasah kepada 8.092 madrasah. - (Dok. Kemenag)

Metode Amtsilati telah diterapkan di berbagai pesantren di Indonesia dan mendapat respons positif dari para santri serta pengajar. Dengan semakin luasnya penerapan metode ini, diharapkan generasi muda Muslim dapat lebih mudah mengakses dan memahami khazanah keilmuan Islam yang terkandung dalam kitab kuning.

Pendekatan ini mengintegrasikan pembelajaran tata bahasa Arab dengan praktik langsung membaca teks-teks klasik Islam. Berbeda dengan metode tradisional yang kerap memakan waktu lama, Amtsilati memungkinkan peserta belajar dengan lebih cepat dan terstruktur.

Abu juga mengapresiasi inisiatif Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah dalam mengembangkan model pembinaan kitab kuning yang inovatif.

"Kita berharap kontribusi dalam pembangunan bidang agama ini benar-benar memberi dampak nyata. Karena itu, peserta yang mengikuti program ini perlu dilihat bagaimana hasil dari pembelajaran yang telah diberikan," kata dia.

Program Gen-MKing akan berjalan pada 3 hingga 20 Maret 2025, setiap Senin hingga Kamis pukul 09.00–11.00 WIB. Program itu diharapkan dapat menjadi sarana efektif bagi peserta untuk mendalami literasi keislaman, terutama dalam memahami kitab kuning dengan lebih baik.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement