REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN--Para pemuda desa harus mampu menangkap peluang besarnya anggaran yang dikucurkan untuk membangun desanya. Salah satu peluang yang sangat terbuka bagi para pemuda desa untuk menangkap peluang ini adalah dengan menguasai teknologi digital.
Pendamping Desa Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal Provinsi Jawa Tengah, Denny Septiviant mengatakan, sudah saatnya pemuda desa melek digital. Dengan melek digital, banyak potensi desa yang dapat dikembangkan menjadi peluang- peluang untuk memajukan desa sekaligus untuk membuka bisnis.
Apalagi, Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI (Kemen-PDTT) berencana menambah anggaran dana desa hingga Rp 4 miliar per desa.
"Ini peluang yang sangat besar bagi pemuda desa untuk berdaya dan memajukan desanya," kata Denny, Senin (25/3).
Ia juga menyampaikan, tahun 2019 ini prioritas pembangunan nasional pemerintah telah diarahkan ke pengembangan sumber daya manusia (SDM). Artinya dibutuhkan tenaga muda yang terampil serta kreatif guna memanfaatkan momen tersebut, apalagi dengan adanya peningkatan anggaran dana desa yang jumlahnya tidak sedikit.
Selain membangun infrastruktur, sarana prasarana olahraga hingga Badan Usaha Milik Desa. Terkait infrastruktur ia berharap tiap desa menyiapkan jaringan WiFi, atau internet gratis. Maka infrastruktur ini harus dimanfaatkan dan dioptimalkan dengan baik untuk membawa kemajuan desa masing- masing.
Jika pemuda desa tidak mau memanfaatkan dan masih gagap teknologi, maka ia hanya akan menjadi konsumen atau penonton saja dan bukan menjadi prlaku.
"Padahal negara ini inginnya tidak begitu," katanya acara Workshop Digital Startup yang diselenggarakan Pemerintah Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan.
Oleh karena itu, Denny mendorong pembentukan desa digital dengan harapan kiat ini akan benar- benar terwujud, minimal kesadaran pentingnya digitalisasi karena manfaatnya yang begitu banyak. Lebih lanjut, ia mengungkapkan, penguasaan teknologi digital juga berkaitan pula dengan informasi atau kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Pusat.
Karena setiap tahun dana desa akan terus naik hingga 2024. Jumlah itu kalau ditarik sejak adanya dana desa mulai tahun 2015 kenaikannya lima kali lipat dari yang ada sekarang.
"Maka penting peluang- peluang ekonomi yang ada tersebut bisa ditangkap pemuda desa dalam rangka mewujudkan kesejahteraan desanya," tegas Denny.