Senin 25 Mar 2019 17:47 WIB

UN di Madrasah Masih Dibutuhkan

UN sangat diperlukan sebagai alat ukur mutu pendidikan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Madrasah (ilustrasi)
Foto: blogspot.com
Madrasah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) mendapatkan apresiasi karena semakin banyak penyelenggaranya. UN juga dinilai masih sangat diperlukan oleh pemerintah sebagai alat ukur mutu pendidikan di madrasah. 

Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan, tahun ini 99,21 persen atau 8.061 MA bisa menyelenggarakan UNBK. Sebanyak 96,48 persen atau 16.756 MTs juga bisa menyelenggarakan UNBK di tahun ini.

Baca Juga

Pengamat Pendidikan Islam dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jejen Musfah mengapresiasi telah banyaknya madrasah yang menyelenggarakan UNBK. Menurutnya hasil UNBK juga lebih cepat diperoleh oleh panitia. 

"Kalau angkanya segitu, saya kira menggembirakan, sangat bagus patut diapresiasi berarti ada semacam kepedulian terhadap UNBK, saya kira hal yang bagus itu positif," kata Jejen kepada Republika, Senin (25/3).

Ia juga berpandangan, pemerintah masih membutuhkan UN untuk alat ukur mutu pendidikan. UN di madrasah sudah bagus karena tidak menjadi syarat atau penentu kelulusan siswa. Ia tidak setuju UN dihapuskan karena belum saatnya UN di madrasah dihapuskan.

Ia menegaskan, UN bisa menjadi alat ukur mutu pendidikan di tingkat dasar dan menengah. Sehingga hasil UN bisa digunakan pemerintah untuk membuat kebijakan dan perbaikan terhadap wilayah yang masih rendah nilai UN-nya.

Jejen juga menyampaikan, UNBK perlu diapresiasi karena tidak menggunakan kertas (paperless) dalam pelaksanaannya. Hal tersebut sangat berkaitan dengan isu pemanasan global. Sehingga UNBK menjadi kebijakan yang baik.

"Kelemahannya (UNBK) pada jaringan internet dan listrik, jaringan internet termasuk server, komputer dan lain sebagainya, kita tahu UNBK belum diselenggarakan di semua madrasah," jelasnya.

Menurutnya, penyediaan sarana dan prasarana untuk UNBK perlu percepatan. Sarana komputer di madrasah-madrasah harus tersedia sehingga semua siswa bisa merasakan UNBK. Kalau infrastruktur untuk menyelenggarakan UNBK bisa tersedia secara merata, tentu menjadi hal yang bagus untuk dunia pendidikan.

Sebagai informasi, MA akan menyelenggarakan UNBK pada 1, 2, 4 dan 8 April 2019. Sementara UNBK susulan untuk MA akan diselenggarakan pada 15-16 April 2019. Kemudian MTs akan menyelenggarakan UNBK pada 22 - 25 April 2019. Sementara UNBK susulannya akan diselenggarakan pada 29 - 30 April 2019.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement