Jumat 11 Apr 2014 16:58 WIB

Nilai UN Madrasah 2014 Ditarget Tinggi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Chairul Akhmad
Siswa madrasah tengah belajar di perpustakaan (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supri
Siswa madrasah tengah belajar di perpustakaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ujian Nasional (UN) 2014 bagi siswa SMA dan Madrasah Aliyah akan digelar pada 14 April ini.

Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan pada nilai prestasi UN madrasah tahun ini tidak lagi didominasi lulus dengan nilai standar terendah. 

Sekretaris Jendral (Sekjen) Kemenag Nur Syam mengatakan pihaknya telah mempersiapkan penyelenggaraan UN 2014 bagi 42 ribu seluruh MA negeri maupun swasta di Indonesia. Karena perangkat soal penyelenggaraan UN madrasah tergantung dengan persiapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

“Karenanya, ketika Kemendikbud sudah mempersiapkan dan mengantisipasi UN, maka, penyelenggaraan UN di madrasah juga sudah siap,” kata dia usai dilantik sebagai Sekjen Kemenag yang baru menggantikan Bahrul Hayat, Jumat (11/4).

 

Nur Syam mengungkapkan, walaupun rata-rata angka kelulusan siswa madrasah sudah cukup tinggi di 99,5 persen, namun ia memberi catatan ada yang perlu ditingkatkan pada setiap pelaksanaan UN madrasah. "Sebagian besar siswa madrasah yang lulus berada pada standar nilai minimal."

 

Karenanya ia berharap pada UN tahun ini, ketika kelulusan siswa semakin mendekati 100 persen kualitas lulusan itu pun harus semakin baik.

Paling tidak, kata dia, siswa madrasah yang lulus dengan standar nilai minimal semakin sedikit. Inilah yang ingin ia tingkatkan walaupun dirinya masih tetap menjabat Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kemenag.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement