Selasa 26 Mar 2019 22:16 WIB

Keutamaan Berzikir yang Disabdakan Rasulullah

Rasulullah mengungkap sebuah kalimat yang disukai Allah

Zikir dan munajat kepada Allah (ilustrasi).
Foto: alifmusic.net
Zikir dan munajat kepada Allah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Setelah memulai pembahasan dengan ayat-ayat tersebut, pada bab tentang keutamaan berzikir ini, Imam Nawawi dalam kitab Riyadh al-shalihin mengawalinya dengan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA.

Rasulullah SAW bersabda, '' Dua kalimat yang ringan diucapkan, namun berat dalam timbangan serta dicintai Allah yang Maha Penyayang adalah Subhanallah wa bihamdihi, subhanallah al-Azhim.'' (Muttafaqun 'Alaihi disepakati oleh para ahli hadis).

Baca Juga

Hadis serupa juga diriwayatkan Muslim dari Abu Malik Al-Asy'arie yang maknanya adalah kebersihan itu separuh dari iman dan Alhamdulillah itu memberatkan timbangan, sedangkan Subhanalllah walhamdulillah didengar oleh mereka yang ada di langit dan bumi.

Juga, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ''Subhanallah (tasbih), walhamdulillah (tahmid), wa laailaha illa Allah (tahlil), dan Allahu Akbar (takbir), lebih aku sukai.'' (HR Muslim)

Rasulullah SAW bersabda, ''Siapa yang mengucapkan Laa ilaha Illa Allah wahdahu laa syarika lah, lahu al-Mulku, walahu al-Hamdu, wa huwa 'ala kulli syai'in qadir setiap hari 100 kali, maka baginya akan ditulis 10 keadilan, dicatat 100 kebajikan dan dihapuskan 100 kemiskinan. Dan, barang siapa yang membaca Subhanallah Wabihamdihi setiap hari sebanyak 100 kali, maka baginya akan dihapuskan segala dosa walaupun dosanya itu laksana buih di lautan.'' (Muttafaq alaih)

Dari Abu Dzar RA, Rasulullah SAW berkata kepadaku, ''Maukah aku kabarkan kepadamu sebuah kalimat yang disukai Allah? Kalimat itu adalah Subhanallah wa bihamdihi.'' (HR Muslim).

Kemudian, diriwayatlah oleh para ahli hadis yang bersumber dari Mughirah bin Syu'bah RA, Rasulullah SAW bersabda, ''Apabila kalian telah selesai shalat dan salam, hendaklah kamu ucapkan Laa Ilaha Illa Allah wahdahu laa syarika lah, lahu al-mulk wa lahu al-Hamdu, wa huwa 'ala kulli syai'in qadir. Kemudian, dilanjutkan dengan Allahum laa mani'a limaa A'thaita, wala mu'thiya limaa mana'ta, wa laa yanfa'u dza al-jad minka al-Jadd. (Muttafaq Alaih).

sumber : Islam Digest Republika
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement