Kamis 28 Mar 2019 07:51 WIB

BPN Tanggapi Pernyataan Jokowi soal Jas

BPN mempertanyakan Jokowi yang mengenakan jas dan dasi dalam foto sebagai presiden.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso (PBS)
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso (PBS)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso, menanggapi pernyataan calon presiden pejawat nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) soal jas yang identik dengan pakaian eropa. Menurutnya, cara berpikir demikian adalah cara berpikir kolonial.

"Jika itu dimaksudkan untuk kampanye jangan pilih capres yang berbaju jas, dalam praktiknya cara berpikir seperti ini jelas-jelas keliru dan semena-mena. Itu adalah cara berpikir kolonial," kata Priyo dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (27/3). 

Baca Juga

Sekjen Partai Berkarya itu pun mempertanyakan pakaian Jokowi yang juga sebagai presiden ketika mengenakan jas dan dasi pada foto resminya. Bahkan untuk acara-acara formal sekalipun Jokowi juga kerap menggunakan jas.

"Apakah dengan jas dan dasi tersebut kemudian bisa dengan seenaknya diartikan presiden kita sedang gemar meniru cara berbusana model orang Eropa atau Amerika?" tanyanya.

Ia mengimbau kepada semua pihak untuk lebih mengedepankan perdebatan  visi dan mementingkan adu gagasan. Bukan malah memperdebatkan mengenai penampilan. 

"Bukan lagi ribet mematut citra diri hanya agar dikatakan berpenampilan paling sederhana," imbuhnya.

Dalam lawatannya ke Dumai, Riau, Jokowi mengajak pendukungnya untuk memilih capres yang mengenakan baju warna putih. Ia menyindir seragam yang dipakai pasangan 02 Prabowo-Sandiaga yang memakai jas. 

"Kalau pakai jas mahal, dan jas itu pakaian orang Eropa, Amerika. Orang Indonesia cukup pakai yang murah, baju putih, seperti yang saya pakai," kata Jokowi dalam orasinya di Lapangan Bukit Gelanggang, Kota Dumai, Riau, Selasa (25/3). 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement