Jumat 29 Mar 2019 03:57 WIB

UNICEF: Dalam Setahun, 40 Anak Terbunuh di Gaza

UNICEF pun mendesak adanya deeskalasi di jalur Gaza.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Gita Amanda
Para pengunjuk rasa Palestina di dekat perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza, bagian timur Gaza, Jumat (22/02/2019).
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Para pengunjuk rasa Palestina di dekat perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza, bagian timur Gaza, Jumat (22/02/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN --- UNICEF mendata sebanyak 40 anak-anak tewas dalam demonstrasi yang terus terjadi di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dan Israel selama setahun terakhir. UNICEF pun mendesak adanya deeskalasi di Jalur Gaza.

Setiap pekannya, ribuan warga Palestina berkumpul di sepanjang perbatasan Jalur Gaza untuk melakukan protes. Demonstran menyerukan agar Israel mencabut blokade yang telah melumpuhkan Gaza selama satu dekade. Hal itu pun menyebabkan bentrokan dengan militer Israel.

Baca Juga

“Sekitar 40 anak-anak terbunuh dalam protes dan hampir 3.000 lainnya dirawat di rumah sakit karena cedera, banyak juga yang mengalami cacat seumur hidup,” kata Direktur UNICEF untuk Timur Tengah, Geert Cappelaere seperti dilansir Arab News pada Jumat (29/3).

Cappelaere mengatakan UNICEF begitu geram dengan tingginya jumlah anak-anak yang terbunuh dan terluka akibat konflik bersenjata yang kembali berkecamuk di perbatasan sejak protes berlangsung pada 2018. Ia pun meminta kedua belah pihak agar memastikan anak-anak tak menjadi sasaran.

“Mengeksploitasi anak-anak atau memasukkan mereka ke dalam kekerasan adalah pelanggaran  terhadap hak-hak anak,” katanya.

Total, ada sekitar 258 warga Palestina yang terbunuh oleh tembakan pasukan Israel di jalur Gaza sejak protes berlangsung Maret tahun lalu. Sebagian besar korban berjatuhan selama bentrokan di perbatasan. Dilaporkan dua tentara Israel juga terbunuh dalam periode yang sama.

Pernyataan UNICEF itu disampaikan menyusul gejolak hebat yanh terjadi kembali pekan ini antara Hamas dan Israel. dimana serangan roket dari jalur Gaza memicu balasan serangan udara dari Israel. Sementara itu, rencana protes yang akan berlangsung di perbatasan pada Sabtu mendatang untuk memperingati setahun demonstrasi itu telah menimbulkan kekhawatiran akan menimbulkan ketegangan lebih lanjut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement