Sabtu 30 Mar 2019 12:50 WIB

Pemkot Sawahlunto Ingin Aktifkan Kembali Jalur KA Mak Itam

Jalur rel tersebut sebagai jalur operasional lintasan kereta wisata lokomotif uap

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
 Lokomotif Uap Antik sedang Langsir.  (Republika/Bowo Pribadi)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Lokomotif Uap Antik sedang Langsir. (Republika/Bowo Pribadi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAWAHLUNTO - Walikota Sawahlunto Deri Asta berencana mereaktivasi jalur kereta api jalur rel kereta api dari Stasiun Kampung Teleng menuju Stasiun Muaro Kalaban. Jalur rel tersebut nantinya akan difungsikan sebagai jalur operasional lintasan kereta api wisata lokomotif uap E 1060 'Mak Itam'.

Pemko Sawahlunto akan mengalami proyek ini dengan mengajukan proposal reaktifasi jalur rel kereta api tersebut ke Kementerian Perhubungan, PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) dan sejumlah pihak terkait lainnya.

"Atas saran dari Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan RI sangat bermanfaat memberi kami petunjuk langkah apa yang harus dilakukan untuk mereaktivasi jalur KA di Sawahlunto. Saya akan mengkoordinasikannya ke Dinas terkait," kata Deri Asta, Sabtu (30/3).

Jalur rel kereta api dari Stasiun Kampung Teleng sampai ke Stasiun Muaro Kalaban ini panjangnya berkisar mencapai 5 kilometer. Kondisi  jalur rel tersebut diketahui aman. Hanya  ada kerusakan di sejumlah titik baik itu kerusakan pada rel maupun lingkungan sekitar seperti dilanda longsor atau lainnya. Untuk beberapa titik  ada bangunan masyarakat yang berjarak terlalu dekat dengan rel tersebut.

Direktur Keselamatan Perkeretaapian Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan RI, Edi Nursalam diketahui  berkunjung ke 'Kota Arang', kemarin Jumat (29/3). Di situ Edi memberikan sejumlah saran untuk mereaktivasi jalur rel KA dari Stasiun Kampung Teleng ke Stasiun Muaro Kalaban.

''Silakan ajukan pengusulannya ke Kementerian dan PT. KAI. Kawal terus, upayakan agar lolos sampai ke APBN. Untuk itu tidak ada salahnya juga diminta juga bantuan dari DPR agar meloloskan usulan reaktifasi jalur rel ini,'' ucap Edi.

Edi melihat jalur KA dari Kampung Teleng ke Muaro Kalaban cukup strategis untuk jalur kereta wisata dengan lokomotif uap legenda 'Mak Itam' yang dikenal sangat legendaris sejak zaman penjajahan. Ia  merasa kehadiran kereta api Mak Itam ini akan jadi  pertimbangan tersendiri bagi pemerintah pusat.

 

Menurut Edi potensi jalur rel yang ada di 'Kota Arang' sangat bagus untuk dimaksimalkan dengan dimanfaatkan sebagai jalur kereta wisata.

Sekarang kata dia Pemko tinggal melakukan perbaikan sejumlah titik yang mengalami kerusakan dan lainnya.

"Ini kan kita sudah punya relnya. Tinggal perbaikan saja,'' kata Edi menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement