Ahad 31 Mar 2019 17:51 WIB

ACT NTB Bantu Pasok Air Bersih di Kaki Rinjani

ACT NTB menargetkan akan mendistribusikan air bersih di dua RT.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Dwi Murdaningsih
Air Bersih (ilustrasi)
Air Bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesulitan untuk mendapat air bersih masih terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB). Utamanya pasca gempa susulan yang terjadi, banyak pipa-pipa saluran air hancur.

Tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) NTB pun mengadakan distribusi air di sekitar wilayah Lombok Timur. Aksi rutin ini dimulai sejak Rabu (13/3) dan fokus di empat titik. Empat lokasi itu antara lain Desa Sembalun, Desa Sajang, Dusun Longken, dan Dusun Biluk Petung, yang semuanya terletak di Kecamatan Sembalun.

Baca Juga

“Rencananya aksi distribusi air bersih akan berlangsung selama sembilan puluh hari, atau tiga bulan ke depan. Sekarang baru berjalan enam belas hari,” ujar Kepala Program ACT Cabang Lombok, M Romi Saefudin, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Ahad (31/3).

Tim ACT NTB menargetkan akan mendistribusikan air bersih di dua rukun tetangga (RT) yang belum memiliki akses air bersih setiap harinya. Sekiranya ada 6.600 liter air per hari yang disediakan dari sumur bor milik warga.

Tercatat ada lima anggota tim yang akan terjun ke lapangan untuk melakukan aksi. Namun, kata Romi, tak jarang tim mendapati kesulitan ketika melakukan distribusi, terutama akibat akses jalan dan cuaca.

“Kondisi jalurnya, untuk naik dan turun itu curam. Beberapa titik jalan juga ada yang sedang dikeruk, jadi kalau hujan licin. Terutama itu jalur dari Sajang sampai Biluk Petung,” ujarnya.

Bantuan air bersih dari Tim ACT pun mendapat banyak apresiasi dari warga. Menurut cerita Romi, warga mengaku senang dan mengucap terimakasih atas kemudahan bagi mereka dalam memperoleh air bersih.

“Selama ini warga hanya mengandalkan air hujan. Kalaupun untuk memasak dan mandi, mereka harus ke kampung sebelah untuk mengambilnya,” kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement