REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Abhan, mengatakan debat kelima Pemilu 2019 harus menjadi yang terbaik dari debat-debat sebelumnya. Bawaslu meminta komitmen seluruh kandidat dan pendukung untuk mendukung kelancaran debat terakhir tersebut.
"Catatan kami, jaga ketertiban penonton. Kemudian dari masing-masing pasangan capres-cawapres harus ada komitmen bersama agar debat terakhir dijadikan debat yang terbaik karena tentunya debat terakhir menandakan masa berakhirnya kampanye yang sudah berlangsung sejak 23 September 2018 hingga 13 April 2019. Di debat terakhir nanti, kita semua harus memberikan yang terbaik," jelas Abhan di Jakarta, Selasa (2/4).
Abhan mengapresiasi jalannya debat keempat pada 30 Maret lalu. Menurutnya, sejumlah hal positif di debat capres itu bisa digunakan kembali untuk debat terakhir nanti. Dia mencontohkan, alokasi waktu untuk setiap segmen debat yang dibagi menurut kebutuhan berbicara masing-masing kandidat secara adil.
"Dalam debat keempat kemarin, ada alokasi masing-masing berapa menit dan ini tidak dilakukan di debat 1,2,3. Alhamdulillah dengan pengaturan waktu itu bisa lebih adil dan masing-masing kandidat bisa sampaikan sesuai harapannya. Itu yang saya kira bisa dilaksanakan untuk debat kelima," tegas Abhan.
Sebagaimana diketahui, debat kelima akan diselenggarakan pada 13 April 2019. Debat terakhir nanti akan kembali digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat. Debat kelima akan kembali mempertemukan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan Prabowo-Sandiaga Uno. Debat ini akan mengangkat tema debat terkait ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, dan investasi. Debat akan disiarkan oleh Net TV, ANTV, TvOne dan Berita Satu TV.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, mengatakan, format debat kelima masih sama dengan debat keempat. Kesamaan itu antara lain tetap dilaksanakan dalam enam segmen dan durasi total pelaksanaan debat selama dua jam. Hanya saja, KPU akan menggelar doa bersama pada debat kelima mendatang. Doa bersama ini sekaligus menandai berakhirnya masa kampanye Pemilu 2019.
"Untuk debat kelima nanti, KPU merencanakan akan ada doa bersama dengan semua agama dan aliran kepercayaan kepada Tuhan YME. Doa akan dipimpin ulama muslim dan diikuti tokoh agama lain," ujar Wahyu kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/4).
Dia melanjutkan, doa bersama ini sekaligis menjadi bentuk pesan damai dan menandakan berakhirnya waktu kampanye. Setelah masa kampanye berakhir, langsung memasuki masa tenang hingga 16 April 2019.
"Sehingga seluruh masyarakat dapat mawas diri, berkontemplasi masuk masa tenang, menjernihkan pikiran, sehingga dapat menggunakan hak pilih sebaik-baiknya," tegas Wahyu.
Adapun doa bersama itu belum dipastikan akan dilakukan di segmen keberapa dalam debat kelima. KPU akan mengatur dan menyepakatinya bersama TKN Jokowi-Ma'ruf Amin dan BPN Prabowo-Sandiaga Uno.