Rabu 03 Apr 2019 05:15 WIB

Pemilu Telan Rp 25 Triliun, Jokowi Minta Warga tidak Golput

Jokowi meminta warga untuk mengajak tetangga hingga saudara datang ke TPS.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo menggelar kampanye terbuka di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (2/4).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo menggelar kampanye terbuka di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka alias tidak golput. Dia mengatakan, hal itu mengingat tingginya dana yang digunakan untuk menyelenggarakan Pemilu 2019.

"Pileg dan pilpres 2019 ini menghabiskan anggaran yang tidak sedikit, sekitar Rp 25 triliun," kata Jokowi di Palembang Sport and Convention Center (PSCC) dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (2/4).

Baca Juga

Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat melakukan kampanye terbuka di PSCC, Kota Palembang pada Selasa (2/4). Capres pejawat itu meminta masyarakat untuk menyalurkan suara mereka pada 17 April nanti. Dia juga meminta warga untuk mengajak tetangga hingga saudara mereka untuk datang bersama ke TPS.

Pada Pemilu legislatif (Pileg) 2004, jumlah golput mencapai 15,9 persen. Angka itu meningkat pada pemilu presiden putaran pertama dan kedua. Angka golput saat Pilpres 2004 mencapai 21,8 persen dan 23,4 persen.

Pada Pileg 2009, jumlah golput meningkat hingga 29,1 persen. Pada Pilpres tahun yang sama, jumlah pemilih yang tak menggunakan suaranya berjumlah 28,3 persen. Keberadaan golput berlanjut di Pileg 2014, dengan 24,89 persen pemilih masuk kategori ini. Pada saat Pilpres 2014, angka golput mencapai titik tertinggi yakni 30 persen lebih dari jumlah pemilih.

Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali meminta pendukungnya untuk melawan hoaks dan fitnah yang menyesatkan. Dia mengatakan, dari survei yang dilakukan saat ini ada sembilan juta orang percaya dengan isu hoaks dan fitnah yang menyebar.

Kampanye itu juga dimanfaatkan Jokowi untuk kembali mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara besar dan telah didukung oleh kekuatan TNI yang hebat. Dia meminta masyarakat untuk yakin jika militer nasional mampu menjaga bangsa dari bahaya.

Manta gubernur DKI Jakarta itu meminta warga untuk tidak meremehkan dan menjelekkan TNI. Jokowi menegaskan, TNI memiliki kekuatan militer yang disegani di dunia dan bahkan menjadi yang terbesar kekuatannya di ASEAN dan nomor 15 terkuat di dunia.

"Mereka sudah menjaga lebih dari 70 tahun," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement