REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak resmi beroperasi secara komersial per 1 April 2019, Moda Raya Terpadu (MRT) menjadi viral di media sosial. Banyak warga yang ingin menjajal kereta super cepat itu.
Bukan hanya sebagai sarana transportasi, MRT juga dijadikan ajang wisata bagi sebagian besar warga DKI Jakarta. Nah, agar terhindar dari kepadatan antrian saat menjajal MRT berikut tips yang bisa DIterapkan.
1. Siapkan e-money
Perlu jika ingin naik MRT penumpang harus memiliki akses untuk melakukan pembayaran. Penumpang dapat menggunakan kartu jelajah yang bisa dibeli lewat ticket office (gerai tiket) di stasiun MRT.
Agar terhindar dari antrean, Anda dianjurkan menggunakan uang elektronik atau e-money seperti dari Mandiri, Brizzi, Tapcash, Flazz, dan Jakcard yang sudah terisi saldo. Sebab, animo masyarakat untuk menjajal MRT sejauh ini masih sangat tinggi.
2. Hindari dua stasiun
Jika sekadar menjajal MRT, Anda perlu tahu stasiun mana saja yang dipadati penumpang. Hindari stasiun Lebak Bulus dan Bundaran HI karena kedua stasiun tersebut merupakan stasiun awal dan akhir pemberangkatan kereta.
Karena itu, bisa dipastikan kedua stasiun tersebut akan selalu dipadati penumpang. Anda disarankan untuk menjajal di beberapa stasiun MRT lainnya.
3. Hindari akhir pekan
Akhir pekan memang waktu yang tepat untuk berwisata. Akan tetapi jika berniat menjajal MRT jangan memilih akhir pekan.
Selain banyak yang sedang berlibur, pada akhir pekan banyak penumpang yang menjadikan MRT sebagai ajang wisata keluarga. Sebaiknya pilih hari lain untuk merasakan kecepatan MRT.
4. Jangan buang sampah sembarangan
Jika Anda membawa makanan atau minuman, jangan sesekali membuang sampah baik di dalam maupun di stasiun MRT. Pemprov DKI Jakarta dan PT MRT Jakarta sudah berupaya menjaga kebersihan area stasiun
Bukan hanya teguran yang akan diberikan, membuang sampah sembarangan akan dikenakan denda sebesar Rp 500 ribu. Maka anda perlu memperhatikan kebersihan jika tak ingin membuang uang secara percuma.