Kamis 04 Apr 2019 00:11 WIB

Jokowi: Gara-Gara Politik, Semuanya Seperti Politikus

Jokowi menyebut, perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan anugerah.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
Joko Widodo
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai tak sedikit masyarakat saat ini terbawa oleh urusan politik sehingga tampak seperti politikus. Terutama, menjelang penyelenggaraan Pilpres 2019.

"Kita sendiri di dalam kadang-kadang terbawa oleh urusan politik, apalagi sekarang ini semuanya sudah merasa seperti politikus semua. Enggak di warung kopi, di warung bakso, semuanya sudah kadang-kadang melebihi politikus," ujar Jokowi saat menghadiri peringatan Isra Mi'raj di GOR Pandawa, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (3/4). 

Baca Juga

Jokowi menceritakan konflik yang terjadi di Afghanistan akibat pertikaian antarsuku yang hingga kini belum selesai. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk turut menjaga persatuan dan persaudaraan di dalam masyarakat yang majemuk. 

Hal ini sesuai pesan yang disampaikan oleh istri Presiden Afghanistan Ashraf Ghani kepada dirinya. "Marilah apa yang disampaikan oleh ibu Rula Ghani menjadi evaluasi kita, koreksi kita. Agar kehidupan kita dalam berbangsa bisa lebih baik dari hari ke hari, bisa menjaga ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, insaniyah, basyariyah," kata dia. 

Jokowi mengingatkan masyarakat agar momentum pilihan presiden saat ini tak menyebabkan konflik. Sebab, menurutnya, tak sedikit masyarakat yang berkonflik karena berbeda pilihan. 

"Jangan sampai gara-gara urusan pilihan bupati, pilihan gubernur, pililihan presiden kita tidak rukun. Rugi besar bangsa ini. Hati-hati. Ini yang ngomong ibu Rula Ghani. Hati-hati negaramu Presiden Jokowi, begitu beragam," ucapnya. 

Jokowi menyebut, perbedaan-perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan anugerah yang diberikan oleh Allah. Karena itu, berbagai perbedaan yang ada seharusnya tak menjadi masalah.  

"Perbedaan-perbedaan itu jangan menjadikan kita ini tidak menjadi saudara lagi. Ini sudah jadi sunatullah berbeda-beda," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement