REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra membeberkan isi percakapannya dengan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS). Dalam percakapan via layanan pesan singkat Whatsapp (WA) tu, Rizieq meragukan keislaman Prabowo Subianto.
"Itu tulisan Rizieq sendiri dalam WA yang jejak digitalnya bisa dijadikan bukti yang sangat sulit untuk dibantah,” kata Yusril dalam pesan singkat kepada Republika pada Kamis (4/4).
Dalam tangkapan layar percakapan Yusril dan HRS yang diterima Republika langsung dari Ketum PBB itu, tertulis mulanya Yusril menyampaikan niatnya untuk bersilaturahmi kepada HRS lantaran hendak melaksanakan umrah. Dalam perbincangan selanjutnya, Yusril memaparkan posisi PBB dalam gelaran pilpres.
Dalam chat tersebut, Yusril menyatakan, dirinya tak yakin Prabowo dan Sandi berada dibarisan pembela Islam. Pemahaman Prabowo pun dinilai sangat minim.
Habib Rizieq pun membalas chat tersebut di mana HRS mengatakan posisi dilematis. Sebab, menurut HRS umat ingin ganti presiden. Di lain sisi, Prabowo sebagai capres alternatif tak didampingi ulama. Dalam pesan itu, HRS menyebutkan dirinya meragukan keislaman Prabowo.
"Dukungan ijtima' untuk PS harus berdampingan cawapres ulama justru karena kita tahu PS lemah tentang Islam dan lingkarannya pun masih banyak yang “Islamphobia”. Apalagi PS sudah terjebak dengan SBY yang sedang propaganda melawan Politik Islam yang disebutnya sebagai “Politik Integritas” beraroma SARA, dan ini sebab kandasnya cawapres ulama,” tulis HRS dalam chat tersebut.
Percakapan WA antara Yusril dan Habib Rizieq Shihab